Wall Street Variatif: S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Lagi, Dow Melempem
Thursday, September 11, 2025       04:18 WIB
  • S&P 500 naik 0,30% dan Nasdaq menguat tipis, keduanya cetak rekor baru, sementara Dow Jones turun 0,48%. Sentimen didukung data PPI AS yang lebih lemah dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed pekan depan.
  • Oracle melejit 36% berkat lonjakan permintaan layanan cloud AI; Nvidia, Broadcom, dan AMD ikut menguat, mendorong indeks chip PHLX ke rekor tertinggi. Sebaliknya, Apple anjlok 3,2% karena dianggap tertinggal di sektor AI.
  • Barclays dan Deutsche Bank menaikkan target S&P 500 berkat optimisme AI dan ekonomi AS; investor kini menanti data CPI, sementara Synopsys jatuh 36% akibat kinerja di bawah ekspektasi.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Rabu, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor penutupan baru, sementara Dow Jones terkoreksi. Sentimen didorong lonjakan saham Oracle serta ekspaektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve pekan depan, menyusul data inflasi produsen yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,30% atau 19,43 poin menjadi 6.532,04 poin, rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua beruntun, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (10/9) atau Kamis (11/9) pagi WIB.
Sementara, Nasdaq Composite Index menguat tipis 0,03% atau 6,57 poin menjadi 21.886,06, juga mencatatkan rekor untuk tiga hari berturut-turut. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average turun 0,48% atau 220,42 poin jadi 45.490,92.
Enam dari 11 sektor S&P 500 melemah, dipimpin consumer discretionary yang jatuh 1,58% dan consumer staples melorot 1,06%.
Saham Oracle meroket 36%--kenaikan harian terbesar sejak 1992--setelah perusahaan mengumumkan lonjakan permintaan layanan cloud dari perusahaan kecerdasan buatan (AI). Kapitalisasi pasar Oracle mencapai USD922 miliar, melampaui nilai Eli Lilly, JPMorgan Chase, dan Walmart, serta mendekati Tesla (USD1,12 triliun).
Saham-saham chip berbasis AI juga berkibar, dengan Nvidia melejit 3,8%, Broadcom melesat 10%, dan AMD naik 2,4%. Indeks chip PHLX menguat 2,3% ke rekor tertinggi. Penyedia energi pusat data seperti Constellation Energy, Vistra, dan GE Vernova ikut menguat lebih dari 6%.
Sebaliknya, saham Apple anjlok 3,2%, memperpanjang penurunan empat hari beruntun, karena dianggap tertinggal dalam persaingan teknologi AI.
Data inflasi produsen (PPI) yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga the Fed tahun ini. Berdasarkan FedWatch Tool CME Group, pasar memperkirakan pemotongan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan 16-17 September, dengan peluang 10% untuk pemangkasan lebih besar 50 bps.
Secara tahunan, S&P 500 sudah melonjak sekitar 11% sepanjang 2025, sementara Nasdaq melambung 13%.
"Fundamental pasar saham domestik tetap kuat, meski valuasi saat ini sudah cukup tinggi sehingga bisa menjadi hambatan alami bagi reli lebih lanjut," ujar Bill Northey, Senior Investment Director U.S. Bank Wealth Management, Montana.
Barclays dan Deutsche Bank menaikkan target akhir tahun mereka untuk S&P 500, dengan alasan pendapatan perusahaan yang lebih kuat, pertumbuhan ekonomi AS yang tangguh, dan optimisme seputar kecerdasan buatan.
Investor kini menunggu rilis data inflasi konsumen (CPI), Kamis, yang dipandang penting untuk menentukan arah kebijakan moneter the Fed.
Synopsys anjlok 36% dalam penurunan satu hari terbesar yang pernah tercatat setelah penyedia perangkat lunak desain chip tersebut gagal mencapai estimasi Wall Street untuk pendapatan kuartalan. Saingannya, Cadence Design Systems, merosot 6,4%.
Secara keseluruhan, jumlah saham turun di S&P 500 lebih banyak dibandingkan yang naik dengan rasio 1,5 banding 1.
Nasdaq mencatat 112 saham menyentuh level tertinggi baru dan 72 saham ke level terendah baru.
Volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 17,2 miliar saham, di atas rata-rata 20 hari terakhir sebesar 16 miliar saham. (Reuters/Investing/CNBC/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Nvidia Corporation (3,85%)
-Chevron Corp (1,90%)
-Cisco Systems Inc (1,19%)
Saham berkinerja terburuk
-Salesforce Inc (-3,76%)
-Amazon.com Inc (-3,31%)
-Apple Inc (-3,23%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Oracle Corporation (35,98%)
-Broadcom Inc (9,77%)
-Vista Energy Corp (7,99%)
Saham berkinerja terburuk
-Synopsys Inc (-35,84%)
- EPAM Systems Inc (-7,22%)
-Cadence Design Systems Inc (-6,46%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Steakholder Foods Ltd (824,95%)
-Wearable Devices Ltd (407,84%)
-Cuprina Holdings Inc (130,77%)
Saham berkinerja terburuk
-Epsium Enterprise Ltd (-70,72%)
-Lucas GC Ltd (-67,81%)
-YY Group Holding Ltd (-63,57%)

Sumber : Admin

berita terbaru
Monday, Sep 15, 2025 - 17:48 WIB
Iindonesia Market Summary (15/09/2025)
Monday, Sep 15, 2025 - 17:22 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOBA
Monday, Sep 15, 2025 - 17:17 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 HAJJ
Monday, Sep 15, 2025 - 17:12 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 WMUU
Monday, Sep 15, 2025 - 17:05 WIB
Rupiah Siap Balik Arah
Monday, Sep 15, 2025 - 17:03 WIB
Rupiah Tergerus Lagi, Ada 2 Sentimen Penekan
Monday, Sep 15, 2025 - 16:54 WIB
Kepemilikan Saham 31 Agustus 2025 TOSK