- Wall Street ditutup variatif: S&P 500 turun 0,16%, Nasdaq melemah 0,76%, sedangkan Dow Jones naik 0,44%, dipengaruhi laporan kinerja bank besar AS dan komentar Chairman Fed Jerome Powell.
- Saham perbankan dan ritel memimpin: Wells Fargo dan Citigroup melesat setelah laba kuartal III melampaui ekspektasi; Walmart naik 5% usai umumkan kerja sama dengan OpenAI.
- Ketegangan dagang AS-China meningkat: Pengenaan biaya pelabuhan baru dan ancaman tarif 100% dari Trump menekan sentimen, meski IMF menaikkan sedikit proyeksi pertumbuhan global 2025.
Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Selasa, setelah investor mencerna laporan kinerja kuartalan dari sejumlah bank kakap Amerika Serikat, pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell, serta meningkatnya ketegangan dagang antara Washington dan Beijing.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup melemah 0,16% atau 10,41 poin ke posisi 6.644,31, Nasdaq Composite Index menyusut 0,76% atau 172,90 poin menjadi 22.521,70, sementara Dow Jones Industrial Average menguat 0,44% atau 202,88 poin ke level 46.270,46, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Selasa (14/10) atau Rabu (15/10) pagi WIB.
Dari 11 sektor utama S&P 500, sepuluh di antaranya mencatatkan kenaikan, dipimpin sektor kebutuhan pokok yang melejit 1,72%, disusul industri yang melonjak 1,17%.
Pergerakan indeks S&P 500 berbalik melemah setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan Washington sedang mempertimbangkan untuk memutus sebagian hubungan dagang dengan China, termasuk perdagangan minyak goreng.
Laporan kinerja sejumlah bank besar menunjukkan hasil yang solid, terutama dari segmen perbankan investasi, mendorong indeks perbankan S&P 500 menguat.
Saham Wells Fargo melambung 7,15%, mencatatkan kenaikan harian terbesar sejak November 2024, sementara Citigroup melejit hampir 4% setelah keduanya melaporkan laba kuartal III yang melampaui ekspektasi.
JPMorgan Chase menaikkan proyeksi pendapatan bunga bersih tahunannya, sementara Goldman Sachs juga membukukan laba di atas perkiraan analis. Namun, saham keduanya justru terkoreksi sekitar 2%.
BlackRock membukukan rekor aset kelolaan senilai USD13,46 triliun, yang mendorong sahamnya melesat lebih dari 3%.
Di sisi lain, tensi perdagangan AS-China kembali meningkat setelah kedua negara mulai menerapkan biaya tambahan di pelabuhan terhadap perusahaan pelayaran yang mengangkut berbagai komoditas, mulai dari mainan hingga minyak mentah.
Ketegangan ini sebelumnya meningkat tajam pada akhir pekan lalu setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 100% terhadap produk asal China, sebagai respons atas kebijakan ekspor logam tanah jarang yang diperketat Beijing. Namun, Trump kemudian melunakkan pernyataannya pada akhir pekan.
Menurut Ross Mayfield, analis Baird Private Wealth Management, pasar saat ini sedang berusaha menilai seberapa besar risiko eskalasi konflik dagang tersebut. "Jika pemerintahan Trump benar-benar meningkatkan tensi kembali, valuasi pasar saat ini bisa terlihat terlalu mahal untuk menanggung risiko perang dagang baru," ujarnya.
Sementara itu, Chairman Fed Jerome Powell menyampaikan bahwa pasar tenaga kerja Amerika masih stagnan dengan tingkat perekrutan dan pemutusan kerja yang rendah sepanjang September. Namun, dia menambahkan bahwa ekonomi AS mungkin berada pada lintasan yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya.
Volume transaksi di bursa Wall Street mencapai 20,1 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 20,2 miliar saham dalam 20 sesi terakhir.
Saham Walmart melonjak 5% setelah mengumumkan kerja sama dengan OpenAI untuk memungkinkan pelanggan dan anggota Sam's Club berbelanja langsung melalui platform ChatGPT.
Kinerja sektor industri juga menopang penguatan Dow Jones. Caterpillar melejit 4,5% setelah JPMorgan menaikkan target harga saham tersebut.
Dari sisi makroekonomi global, Dana Moneter Internasional (IMF) sedikit merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2025, seiring kondisi keuangan global yang lebih stabil dan dampak tarif yang lebih ringan dari perkiraan. Namun, IMF memperingatkan bahwa kebangkitan kembali perang dagang AS-China dapat menekan laju pertumbuhan secara signifikan.
Junlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun di S&P 500 dengan rasio 3,4 banding satu.
S&P 500 mencetak 23 titik tertinggi baru dan 10 titik terendah baru; Nasdaq membukukan 123 titik tertinggi baru dan 93 titik terendah baru. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Walmart Inc (4,98%)
-Caterpillar Inc (4,58%)
-American Express Company (3,01%)
Saham berkinerja terburuk
-Nvidia Corporation (-4,41%)
-Salesforce Inc (-3,61%)
-Goldman Sachs Group Inc (-2,04%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Wells Fargo & Company (7,15%)
-Builders FirstSource Inc (6,12%)
-Generac Holdings Inc (5,57%)
Saham berkinerja terburuk
-Arista Networks (-5,87%)
-Western Digital Corporation (-4,82%)
-Nvidia Corporation (-4,41%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Aqua Metals Inc (198,89%)
-Everbright Digital Holding Ltd (114,43%)
-Nova Minerals Ltd ADR (110,30%)
Saham berkinerja terburuk
-Paranovus Entertainment Technology Ltd (-36,18%)
-Electra Battery Materials Corp (-32,91%)
-Dreamland Ltd (-25,74%)
Sumber : Admin