- IHSG Diproyeksikan Menguat: IndoPremier memprediksi IHSG bergerak naik pekan ini didorong sentimen pemangkasan BI Rate menjadi 4,5% dan rilis data ekonomi AS.
- Sektor dan Sentimen Positif: Pasar diperkirakan fokus pada saham sensitif suku bunga (perbankan, properti, infrastruktur) serta komoditas emas.
- Rekomendasi Investasi: IndoPremier merekomendasikan Buy untuk , , , serta obligasi FR0100 yang berpeluang naik seiring ekspektasi penurunan suku bunga.
Ipotnews - PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier) memproyeksikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) di sepanjang pekan ini berada dalam tren menguat, lantaran ditopang sentimen pemangkasan suku bunga dan rilis data ekonomi AS.
Menurut Retail Equity Analyst IndoPremier, Indri Liftiany Travelin Yunus di Jakarta, Senin (20/10), pada pekan ini Bank Indonesia diperkirakan memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen.
Dia menilai, pemangkasan BI Rate ini menjadi salah satu sentimen utama yang mempengaruhi pasar modal Indonesia di sepanjang pekan ini, bersamaan dengan rilis data ekonomi AS, yaitu initial jobless claims dan proyeksi kenaikan inflasi tahunan AS di September 2025 menjadi 3 persen dari sebulan sebelumya 2,9 persen.
Indri mengungkapkan, kondisi pasar modal Indonesia masih dipengaruhi sentimen yang terjadi pada pekan lalu, seperti ketegangan antara AS dan China, prospek pemangkasan suku bunga, rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang akan menurunkan PPN menjadi 8 persen dan harga emas dunia mencatatkan level tertinggi sepanjang masa (ATH).
Lebih lanjut dia menyampaikan, kemungkinan besar para pelaku pasar akan memanfaatkan kondisi market yang sudah terkoreksi untuk mulai mengoleksi saham-saham bervaluasi menarik (bottom fishing methode).
"Kemungkinan besar, konsentrasi pasar akan cenderung melakukan diversifikasi pengalokasian dana dengan proporsi sebagai berikut, alokasi untuk sektor sensitif dengan suku bunga (perbankan, property dan infrastruktur), mengambil momentum pada emiten-emiten komoditas terutama emas dan memanfaatkan momentum pada saham-saham konglomerasi," papar Indri.
Indri memproyeksikan, IHSG akan bergerak variatif dalam kecenderungan menguat di rentang support 7.730 hingga resistance 8.100. Sejumlah sentimen yang diyakini akan menguatkan IHSG pada pekan ini, yakni pengumuman BI Rate yang akan diturunkan menjadi 4,5 persen.
Untuk perdagangan di sepanjang pekan ini, IndoPremier merekomendasikan strategi investasi yang berfokus pada saham-saham pilihan yang ditopang sentiment pemangkasan suku bunga, yakni:
1. Buy (Current Price: 7.500, Entry: 7.500, Target Price: 7.800 (+4,0%), Stop Loss: < 7.350 (-2%) dan Risk to Reward Ratio= 1:2). Saat ini dalam keadaan low risk dan berpotensi rebound. Asing juga membeli kembali saham pada akhir pekan lalu, meskipun tipis senilai Rp17,6 miliar.
2. Buy on Breakout (Current Price: 1.140, Entry: 1.160, Target Price: 1.230 (+6,0%), Stop Loss: < 1.130 (-2,6%), Risk to Reward Ratio= 1:2,3). Potensi rebound dari optimisme pemangkasan suku bunga. Level 1.160 menjadi level terbaik untuk mengoleksi
3. Buy on Pullback (Current Price: 2.550, Entry: 2.460-2.500, Target Price: 2.700 (+9,8%), Stop Loss: < 2.370 (-3,7%), Risk to Reward Ratio= 1:2,7). Emiten ini layak Buy, karena ada optimisme prospek ekspansi renewable energi dan volume transaksi yang meningkat dan stochastic oscillator belum jenuh beli.
4. Buy Obligasi FR0100. Dengan adanya proyeksi pemangkasan suku bunga, harga obligasi berkesempatan mengalami kenaikan harga dan kondisi saat ini harga obligasi sudah priced in. IndoPremier merekomendasikan obligasi pemerintah Seri FR0100 untuk dikoleksi, mengingat harganya yang masih cukup menarik dibandingkan seri bertenor sepuluh tahun lainnya.
(Budi/AI)
Sumber : admin