Bos BBTN Bicara Portofolio Kredit di 2029
Tuesday, December 02, 2025       19:12 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk () terus berupaya memperkuat kemitraan dengan pemerintah daerah dan komunitas, baik di sektor perumahan maupun non-perumahan. Portofolio kredit BTN saat ini masih didominasi sektor perumahan dengan porsi 85%, namun angka itu telah menurun dari sebelumnya 95%.
Ke depan, porsi kredit perumahan diperkirakan akan menurun. Sebaliknya, kredit non-perumahan akan terus mengalami akselerasi baik dari pertumbuhan maupun porsi kreditnya.
"Bukan karena kredit perumahan melambat, tetapi karena kredit non-perumahan tumbuh lebih cepat. Kami menargetkan porsi kredit perumahan dan non-perumahan dapat mencapai 70-30% pada 2029," tutur Direktur Utama BTN Nixon LP Napiptupulu dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).
Di sisi non-perumahan akan terus didorong, termasuk UMKM , agar BTN dapat berkontribusi lebih besar pada pertumbuhan ekonomi daerah. Nixon juga menyoroti potensi ekonomi Jawa Tengah yang terus tumbuh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Jateng pada triwulan III-2025 tercatat melaju 5,37% (yoy), melampaui rata-rata nasional.
Pertumbuhan tersebut ditopang sektor-sektor utama seperti industri pengolahan/manufaktur, perdagangan besar dan eceran, pertanian, serta konstruksi. Gabungan empat sektor tersebut menyumbang 70-75% Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Jateng.
"Stabilitas dan pertumbuhan pada multi sektor menghasilkan basis profil masyarakat yang beragam, meliputi pekerja tetap, pelaku usaha UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), profesional, hingga pekerja industri yang menjadi potensi bisnis bagi BTN," beber Nixon.
Ke depan, BTN akan memperluas ekspansi pembiayaan perumahan dan non-perumahan  (beyond mortgage) , termasuk pembiayaan UMKM melalui program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor perumahan yakni Kredit Program Perumahan (KPP) dengan bunga 6%. Program ini menyasar pekerja informal dan wiraswasta yang sebelumnya sulit mengakses kredit pemilikan rumah (KPR) lantaran tidak memiliki slip gaji.
"Sekarang tidak ada alasan lagi. Pemerintah sudah menyiapkan KPP hingga Rp 500 juta yang disubsidi negara. Developer kecil juga bisa memanfaatkan plafon hingga Rp 5 miliar per putaran, empat kali putaran sampai Rp 20 miliar," jelas Nixon.
Transformasi Digital
BTNterus memperkuat transformasi yang dalam dua tahun terakhir banyak melakukan pembaruan, baik dari sisi operasional maupun fisik kantor. Perseroan meresmikan wajah baru gedung Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Tengah - Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) dan Digital Store Karang Ayu.
"Ini adalah bagian dari transformasi di BTN. Kita memang setahun dua tahun terakhir banyak melakukan perubahan, termasuk fisik kantornya. Jadi banyak hal yang kita ubah," ungkap Nixon.
Nixon berharap fasilitas lengkap dan layanan digital yang dihadirkan di gedung baru dapat memperkuat kinerja Kanwil Jateng DIY sekaligus menjadikan BTN sebagai role model digital banking di daerah. "Kami ingin layanan semakin cepat, aman, dan berorientasi pada pengalaman nasabah. Gedung ini menjadi contoh nyata inovasi perbankan di Jawa Tengah," tegasnya.
BTN memodernisasi gedung heritage tersebut menjadi Digital Store pertama di Jawa Tengah dan ke-11 di Indonesia. Kantor cabang digital ini menggantikan fungsi  teller  dan  customer service  dengan sistem berbasis digital dan kecerdasan buatan (AI). Nasabah dapat membuka rekening hanya dalam 3-5 menit melalui pemindaian KTP yang terintegrasi dengan Dukcapil. Hingga kini, lebih dari 20 kantor cabang BTN telah dikonversi menjadi cabang digital.
"Dalam transformasi digital ini BTN tidak melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) atau  lay-off  karyawan. Mereka kami pindahkan ke fungsi yang lebih penting seperti  sales  dan  operations  karena memang fungsinya sudah bisa digantikan oleh teknologi dan AI. Dengan cara ini pelayanan jauh lebih baik, lebih cepat, lebih akurat," kata Nixon.

Sumber : investor.id