Bukan BBCA, Ini Pemimpin Reli Saham Bank, Target Harga Tinggi
Monday, October 20, 2025       13:54 WIB

JAKARTA, Investor.id -Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk () berhasil mencuri perhatian pasar pada perdagangan sesi I, Senin (20/10/2025). Emiten bank pelat merah ini menjadi motor penggerak utama sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah mencatat kenaikan harga tertinggi di antara saham-saham bank papan atas lainnya.
Berdasarkan data BEI, saham melesat 8,33% menjadi Rp 1.235, melampaui performa saham-saham besar di kelompok Himbara. Saham naik 7,63% menjadi Rp 4.090, menguat 6,42% menjadi Rp 4.310, menguat 6,29% menjadi Rp 3.720, dan yang menguat 5,95% menjadi Rp 2.670.
Tak hanya itu, unggul atas saham bank swasta, seperti yang naik 6,33% menjadi Rp 7.975, saham naik 2,4% menjadi Rp 1.710, 1,72% menjadi Rp 2.370, 5,10% menjadi Rp 5.575, dan 1,88% menjadi Rp 1.355.
Data BEI mengungkapkan, nilai transaksi saham mencapai Rp 95,06 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 78,56 juta saham sepanjang sesi I hari ini.
Kenaikan signifikan saham-saham perbankan tersebut menjadi pendorong utama lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) yang melesat 155 poin atau 1,97% hingga menembus level psikologis 8.000, tepatnya berada di 8.071. Sektor keuangan tercatat menjadi penopang terbesar dengan penguatan 3,66%.
Pengamat pasar modal Reydi Octa mengatakan, lompatan harga saham bank didorong oleh kombinasi optimisme penurunan suku bunga BI dan sentimen rencana investasi Danantara untuk menambah likuiditas di pasar saham.
"Kenaikan harga saham bank besar hari ini juga didukung valuasi big banks semakin menarik di mata investor setelah penurunan panjang, besar sekali potensi big banks akan diakumulasi agresif oleh investor, apalagi IMF sempat memprediksikan perekonomian Indonesia bertumbuh baik tahun ini," ujar dia.
Reli saham perbankan pada intraday sesi I hari ini, ungkap dia, juga didorong rotasi portofolio oleh pemodal ke saham fundamental, seperti saham bank, yang valuasinya dinilai sudah di bawah rata-rata.
Target Harga Tinggi
Sementara itu, Samuel Sekuritas dalam riset yang diterbitkan beberapa waktu lalu telah merevisi naik target harga saham , seiring ekspektasi perbaikan margin bunga bersih (NIM) serta langkah manajemen menaikkan target pertumbuhan kredit tahun ini. Sentimen positif juga ditopang oleh kinerja keuangan yang solid hingga semester I-2025.
Rekomendasi saham menjadi buy dengan target harga baru Rp 1.600. Valuasi tersebut mencerminkan PBV 2025F sebesar 0,48 kali. Revisi target mempertimbangkan kenaikan target pertumbuhan kredit 2025 ke 7-9% dari sebelumnya 7-8% yang didukung program FLPP dan KUR Perumahan. Sementara itu, target pertumbuhan DPK juga dinaikkan menjadi 8-10%.
Katalis utama saham datang dari pemangkasan suku bunga acuan BI sebesar 100 bps tahun ini yang akan menurunkan biaya dana, sehingga NIM diperkirakan tetap meningkat hingga akhir tahun. Revisi naik juga mempertimbangkan percepatan realisasi FLPP , penyaluran KUR Perumahan, serta pemulihan . Tahun ini, kuota FLPP ditetapkan 350 ribu unit dengan anggaran Rp 31 triliun.
Analis Samuel Sekuritas Brandon Boedhiman dan Prasetya Gunadi dalam risetnya menegaskan mencatatkan laba bersih konsolidasian Rp 802 miliar pada kuartal II-2025, tumbuh 24,9% YoY. Secara kumulatif, laba bersih semester I-2025 mencapai Rp 1,7 triliun, naik 13,6% YoY atau setara 46,2% dari target tahunan dan 52,7% dari konsensus analis.

Sumber : investor.id

berita terbaru
Wednesday, Oct 22, 2025 - 20:41 WIB
Gencar Akuisisi, Saham Diramal ke Rp 10.000
Wednesday, Oct 22, 2025 - 19:28 WIB
Financial Statements 3Q 2025 of ADHI
Wednesday, Oct 22, 2025 - 18:48 WIB
Financial Statements 3Q 2025 of ESSA
Wednesday, Oct 22, 2025 - 18:40 WIB
Indonesia Market Summary (22/10/2025)