Emas Siap Panen Cuan dari Sentimen Perang Dagang AS-China
Monday, October 13, 2025       11:23 WIB

JAKARTA, investor.id -Harga emas dunia terus melanjutkan penguatan memasuki awal pekan pada Senin, 13 Oktober 2025. Logam mulia kembali melewati level psikologis US$ 4.000 ke kisaranUS$ 4.047 dolar per troy ounce.
Pengamat pasar emas, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa ia mengantisipasi kenaikan harga emas yang berlanjut dapat mendorong logam mulia ke level US$ 4.100 dalam waktu dekat.
"Ada kemungkinan besar dalam transaksi di hari ini harga emas akan menuju level di US$ 4.100," kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/10/2025).
"Kalau seandainya harga emas terkoreksi itu di level support US$ 3.999. Kemudian resistennya di US$ di US$ 4.100," sambungnya. Ibrahim mengaku yakin, level tersebut akan tercapai meski pasar Amerika Serikat dan Jepang sedang dalam periode libur.
Dia menjelaskan,harga emas dunia terus mengalami penguatan didorong oleh sentimen kebijakan dagang baru Presiden AS Donald Trump terhadap China, dengan mengenakan biaya impor 100%.
Langkah tersebut diawali dari kebijakan industri tanah jarang yang saat ini masih dalam pengawasan China. Perkembangan inimeningkatkan keteganganperang dagang antara dua negara ekonomi utama dunia.
Sentimen lainnya yang mendorong kenaikan harga emas adalah kondisi politik di AS, di mana penutupan pemerintah atau government shutdown masih berlangsung karenabelum ada kesepakatan antara Partai Republik dan Partai Demokrat untuk batas atas pendanaan pinjaman.
"Ada kemungkinan dalam minggu inilibur di Amerika masih akan terjadi sehingga rilisdata pengangguran tenaga kerja dan inflasi kemungkinan masih akan tertunda. Sehingga walaupun kemarin Powell (Ketua The Fed) mengatakan sangat sulit saat ini untuk memberikan keputusan tentang suku bunga, tetapi lagi-lagi ada kemungkinan bank sentral Amerika dalam pertemuan minggu ini memangkas suku bunga 25 basis poin," kata Ibrahim. Pemangkasan tersebut pada akhirnya dapat menaikkan harga emas lebih lanjut.
Adapun perkembangan geopolitik di Eropa yang belum menunjukkan tanda mereda, di manaUkraina terus melakukan serangan terhadap wilayah-wilayah Rusia. Kemudian di Prancis, walaupun sudah dibentuk kabinet,negara itu juga masih belum mencapai kepastian secara hukum sehingga perpolitikan masih memanas.

Sumber : investor.id