Grup Saratoga (SRTG) Berbalik Untung, Nilai Asetnya Tumbuh
Wednesday, March 12, 2025       18:36 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk () alias Grup Saratoga berhasil membalikkan kinerja dari sebelumnya rugi Rp 10,1 triliun pada 2023, menjadi untung Rp 3,2 triliun pada 2024. Pembalikan tersebut paralel dengan investasi yang membukukan kinerja positif sebesar Rp 1,4 triliun.
Emiten Sandiaga Unoini juga melaporkan bahwa sepanjang tahun buku 2024, perseroan berhasil mencetak pertumbuhan nilai aset bersih (net asset value/NAV) sebesar 10,5%, meningkat dari tahun sebelumnya Rp 48,9 triliun, menjadi Rp 53,9 triliun di 2024.
Pertumbuhan kinerja didorong oleh optimalisasi kinerja perusahaan portofolio utama seperti PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (), PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk () yang berhasil melanjutkan penguatan fundamental bisnis di tengah bisnis di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Direktur Investasi Devin Wirawan menyampaikan bahwa kinerja positif di 2024 mencerminkan keberhasilan strategi investasi perseroan dalam mengoptimalkan peluang di sektor-sektor strategis.
"Pendekatan ini menghasilkan tiga pencapaian utama di antaranya penghasilan dividen yang signifikan, kenaikan valuasi perusahaan portofolio yang berdampak pada pertumbuhan NAV, serta investasi pada portofolio perusahaan baru. Keberhasilan ini menegaskan posisi sebagai perusahaan investasi yang terus menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi para pemangku kepentingan," jelas Devin di Jakarta (12/3/2025).
Emiten dengan kode saham tersebut telah mencatat perolehan dividen yang solid pada 2024 sebesar Rp 3,8 triliun, naik 36% dibandingkan 2023. Pencapaian ini didorong arus kas positif dari perusahaan portofolio seperti , , dan .
Devin menambahkan, selain penghasilan dividen, juga berhasil memonetisasi perusahaan portofolio dan menghasilkan arus kas sebesar Rp712 miliar, sehingga menambah arus kas sepanjang 2024 mencapai total Rp 4,5 triliun.
" memiliki arus kas kuat, sehingga memberikan ruang lebih luas bagi perusahaan untuk melanjutkan strategi investasinya. Kami juga akan terus memperkuat nilai dari perusahaan portofolio melalui strategi investasi yang terukur, disiplin dan berfokus pada pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan," imbuh Devin.
Salah satu investasi di sektor strategis pada 2024 adalah mengakuisisi mayoritas saham Brawijaya Healthcare (Brawijaya), salah satu jaringan rumah sakit umum terkemuka di Indonesia. Aksi korporasi tersebut dilakukan berdasarkan pada fundamental bisnis Brawijaya yang solid serta potensinya untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan layanan kesehatan di beberapa wilayah di Indonesia.
Saat ini, Brawijaya telah memiliki dan mengoperasikan lima rumah sakit dan dua klinik yang tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang. optimistis, ekspansi bisnis Brawijaya dengan didukung tim manajemen yang kuat dan berpengalaman panjang di sektor kesehatan. Kolaborasi dan Brawijaya akan memperkuat operasional rumah sakit dan mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Direktur Keuangan Lany D. Wong menambahkan, Loan-to-Value (LTV) perusahaan meningkat menjadi 3,1% pada 2024 dari 0,5% pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini sejalan dengan upaya dalam mengoptimalkan struktur permodalan guna mendukung peluang investasi berkualitas tinggi.
Lany menegaskan, tingkat ini tetap berada dalam batas yang sehat, memberikan fleksibilitas keuangan yang kuat serta memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang pasar secara optimal.
"Dengan struktur keuangan yang kuat dan efisien, dapat mengoptimalkan setiap peluang investasi di Indonesia yang masih terbuka luas. Sesuai komitmen , investasi perusahaan akan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat," tutupnya.

Sumber : investor.id