Harga Emas Bakal ke Sini
Thursday, July 24, 2025       10:43 WIB

JAKARTA, investor.id -Harga Emas (XAU/USD) kembali menunjukkan performa kuat pada Selasa (22/7/2025), memperpanjang reli-nya menjadi dua hari berturut-turut dengan kenaikan lebih dari 0,9%. Pelemahan imbal hasil obligasi pemerintah AS membuat Dolar AS melemah, sehingga dana mengalir ke aset safe haven seperti emas.
Tapi menurut Andy Nugraha analis dari Dupoin Futures Indonesia, dari sisi teknikal, grafik XAU/USD memperlihatkan pola candlestick yang didukung indikator Moving Average , dan Dupoin menilai tren bearish masih mendominasi.
"Kalau tekanan jual ini berlanjut, XAU/USD punya potensi turun hingga ke level US$ 3.363," kata Andy dalam keterangan resmi pada Kamis (24/7/2025).
Namun, sambung Andy, jika harga gagal menembus support tersebut dan justru berbalik naik, target kenaikan terdekat ada di kisaran US$ 3.414.
Pergerakan pada Rabu (23/7/2025) sempat membuat emas terkoreksi moderat ketika pasar menimbang dampak kesepakatan dagang AS-Jepang. Pada Kamis (24/7/2025), XAU/USD berada di sekitar US$ 3.386, turun dari rekor tertingginya karena sentimen risiko sempat membaik.
Level Kunci
Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan besar dengan Jepang--mengurangi tarif timbal balik menjadi 15% dari 25%, investasi Jepang senilai US$ 550 miliar, dan akses pasar yang lebih luas untuk produk pertanian dan otomotif AS. Berita ini menenangkan kekhawatiran soal perang dagang untuk sementara.
Meski begitu, fondasi penguatan emas masih solid. Tenggat waktu 1 Agustus untuk negosiasi tarif UE-AS makin dekat, sementara pembicaraan dagang Uni Eropa dan Amerika Serikat belum menemui titik temu. Jika kesepakatan gagal tercapai, AS bisa mengenakan tarif hingga 30% pada barang impor UE, yang tentu memicu langkah balasan di sektor layanan digital dan dirgantara.
Di sisi lain, data Penjualan Rumah Lama AS per Juni menunjukkan penurunan menjadi 3,93 juta unit per tahun, lebih rendah dari perkiraan 4,01 juta unit. Hal ini menandakan dampak negatif suku bunga hipotek tinggi pada pasar properti dan berpeluang memengaruhi kebijakan The Fed.
Dengan segala dinamika ini, Andy Nugraha menyarankan agar investor memantau imbal hasil obligasi AS, perkembangan negosiasi dagang, serta data ekonomi makro. Level kunci yang harus diperhatikan adalah US$ 3.363 sebagai support dan US$ 3.414 sebagai resistance .
"Pergerakan di luar rentang tersebut akan jadi indikator arah selanjutnya bagi harga emas," pungkas Andy.

Sumber : investor.id