Harga Emas Kian Perkasa, Terus Pecah Rekor Tertinggi
Tuesday, October 14, 2025       11:05 WIB

JAKARTA, investor.id -Harga emas dunia makin perkasa dan terus menembus rekor tertinggi sepanjang masa ( all time high /ATH) di atas US$ 4.160 per troy ounce pada perdagangan Senin (14/10/2025).
Harga emas terlihat melonjak 1,23% ke level 4.161,33, ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa terbaru. Dalam sepekan terakhir, harga emas telah naik 4,46%, satu bulan terakhir melonjak 14,23%. Sedangkan dibandingkan tahun lalu, naik 56,98% dan year to date (ytd) melejit 56,61%.
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha mengatakan, lonjakan harga ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang kembali memicu arus investasi ke aset-aset safe haven . "Kondisi geopolitik yang tidak pasti membuat investor global memilih emas sebagai pelindung nilai," ujarnya.
Dari sisi teknikal, Andy menilai tren bullish  harga emas masih solid. Kombinasi sinyal candlestick dan indikator Moving Average (MA) menunjukkan dorongan beli yang kuat. "Jika momentum ini bertahan, harga emas berpotensi menembus US$ 4.200 dalam jangka pendek. Namun, jika terjadi koreksi, area US$ 4.071 menjadi batas penurunan terdekat yang perlu diperhatikan," katanya.
Secara fundamental, Andy menjelaskan, penguatan emas dipicu oleh langkah Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan tarif 100% terhadap seluruh barang impor asal China, serta pembatasan ekspor perangkat lunak penting buatan AS mulai 1 November mendatang.
"Meski demikian, pernyataan Trump di akhir pekan bahwa 'semuanya akan baik-baik saja' sempat menenangkan pasar, meski kekhawatiran perang dagang belum mereda," papar Andy.
Pemangkasan The Fed
Menurut Andy, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed turut memperkuat reli emas. Pasar kini hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Oktober, dan kemungkinan tambahan pemangkasan pada Desember.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan daya tarik emas karena menurunkan biaya peluang untuk menyimpannya.
Dari pasar obligasi, Andy menyebut, imbal hasil surat utang AS tenor 10 tahun turun delapan basis poin menjadi 4,059%, sementara imbal hasil riil juga melemah ke 1,742%. "Kondisi ini semakin mendukung penguatan harga emas," papar Andy
Untuk prospek jangka menengah, Bank of America dan Societe Generale memperkirakan harga emas bisa menembus US$ 5.000 per troy ounce pada 2026. Standard Chartered juga menaikkan target rata-rata harga emas menjadi US$ 4.488 pada tahun depan.
"Reli kali ini mempertegas posisi emas sebagai aset lindung nilai utama di tengah ketidakpastian global. Dengan momentum yang masih kuat, peluang emas untuk mencetak rekor baru masih terbuka lebar," tutup Andy.

Sumber : investor.id