Harga Emas Tembus US$ 3.900, Para Ahli Ungkap Reli Belum Berakhir
Monday, October 06, 2025       15:35 WIB

JAKARTA, investor.id -Harga emas dunia telah menembus level US$ 3.900 per troy ounce padaperdagangan awal pekan, Senin (6/10/2025). Kenaikan ini didukung oleh tingginya permintaan aset safe haven menyusul pelemahan mata uang yen Jepangdan sentimen shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS).
Harga emas pada Senin (6/10) naik hingga 0,91% ke level US$ 3.922,28 per ounce, setelah sempat menyentuh rekor sepanjang masa di US$ 3.924,39 per ounce. Adapun kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember naik 1% ke US$ 3.947,30 per ounce.
Meskipun harga emas tampaknya belum mencapai US$ 4.000 dalam waktu dekat, analis pasar mengaku optimis kenaikan akan terus berlanjut.
"Mengingat reli harga emas baru-baru ini, saya yakin investor harus mengambil sedikit keuntungan," kata Naeem Aslam, Chief Investment Officer di Zaye Capital Markets, dikutip dari Kitco News, Senin (6/10/2025).
"Meskipun demikian, reli ini belum berakhir, yang berarti jalur dengan hambatan terkecil masih sangat condong ke arah kenaikan." ungkapnya.
Sementara itu, menurut analis pasar senior di Pepperstone, Michael Brown,mengingat harga emas terus melanjutkan kenaikannya sejak bulan Agustus, hal ini mendukung sikap investor untuk mengambil sedikit jeda pembelian.
"Harga emas di US$ 4.000 masih saya anggap sebagai target yang wajar dalam jangka menengah, kemungkinan merupakan akibat dari gelombang baru gejolak geopolitik yang sedikit mendorong pasar, atau sekadar menunggu dan mengamati, karena permintaan fisik menunjukkan sedikit tanda-tanda penurunan dalam waktu dekat," bebernya.
Adapun Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank mencatat bahwa kenaikan harga emas yang tangguh akan terjadi saat China merayakan Golden Week pada 1 hingga 8 Oktober 2025. Meskipun permintaan logam mulia dari China sedang melambat, negara tersebut tetap menjadi pemain dominan di pasar.
"Jika ini adalah koreksi terakhir ketika salah satu konsumen terbesar dunia pergi selama lebih dari seminggu, maka tampaknya kita akan bergerak lebih tinggi," kata Hansen.

Sumber : investor.id