Intip Kinerja DCII di 2024, Saham yang Harganya Hampir Rp19 Juta per Lot
Wednesday, March 12, 2025       09:49 WIB

IDXC hannel - Saham PT DCI Indonesia Tbk () menjadi saham termahal di Bursa Efek Indonesia (BEI), baik dari sisi nominal maupun valuasi. Dari sisi nominal, harga saham hampir menyentuh angka Rp19 juta per lot.
Saat ini, harga mencapai Rp186.925 per saham. Dari sisi valuasi, emiten data center itu memiliki  price to earning ratio  (PER) 559x dan  price to book value  (PBV) 154x dengan nilai kapitalisasi pasar Rp445,6 triliun.
Lalu, bagaimana dengan kinerja ?
Sepanjang tahun lalu, membukukan pendapatan Rp1,8 triliun, meningkat hingga 39 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp1,3 triliun.
Pendapatan ditopang segmen jasa collocation yang mencapai Rp1,7 triliun atau setara 94 persen dari total pendapatan perseroan. Tanpa menyebutkan identitas, tiga pelanggan berkontribusi hampir 50 persen dari total pendapatan.
Sementara itu, beban pokok pendapatan naik 41 persen dari Rp534 miliar menjadi Rp755 miliar. Beban ini disumbang terutama oleh beban listrik sebesar Rp285 miliar di mana pemasok terbesar adalah PT Cikarang Listrindo Tbk () Rp276 miliar.
Alhasil, laba bruto tercatat Rp1,06 triliun, naik 37 persen dibandingkan 2023. Margin laba kotor turun tipis dari 59 persen menjadi 58 persen.
Di samping itu, beban usaha relatif stabil sehingga setelah dikurangi oleh beban pajak, laba bersih perseroan mencapai Rp976 miliar, naik hingga 90 persen dari 2023 yang sebesar Rp514 miliar. Laba per saham ikut naik dari Rp216 menjadi Rp334.
Dari sisi neraca, posisi kas dan setara kas pada akhir 2024 menjadi Rp217 miliar dari Rp403 miliar. Namun, piutang usaha membengkak 1,4 kali lipat dari Rp252 miliar menjadi Rp606 miliar. Kenaikan piutang ini sejalan dengan kenaikan pendapatan perseroan.
Selain, itu aset tetap juga naik Rp1 triliun sehingga aset meningkat 31 persen menjadi Rp4,8 triliun. Kenaikan aset disebabkan penambahan aset akibat perluasan gedung data center.
Saat ini, membangun gedung data center JK6 yang memiliki kapasitas 36 MW. Penambahan ini bertujuan meningkatkan collocation milik perseroan untuk memenuhi permintaan pelanggan dan meningkatkan pendapatan perseroan.
Saat ini, emiten milik Toto Sugiri dan Anthoni Salim tersebut mengoperasikan beberapa data center. Di antaranya H1 Cibitung, H2 Karawang, EI Jakarta, dan H3 Sky Bintan. Beberapa mitra antara lain Indosat, Fiberstar, Biznet, dan Moratelindo.

Sumber : idxchannel.com