LUCK Fokus Transformasi Bisnis Berbasis AI
Wednesday, May 28, 2025       20:32 WIB

JAKARTA, investor.id - Emiten teknologi dan percetakan, PT Sentral Mitra Informatika Tbk (), menegaskan komitmennya dalam melakukan transformasi bisnis berbasis digital untuk mendukung pertumbuhan sektor usaha di Indonesia. Perusahaan berfokus pada penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam lini bisnisnya guna meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Presiden Direktur , Josephine Handayani Hidajat, mengungkapkan bahwa perseroan tengah mengembangkan sistem Managed Print System (MPS) yang terintegrasi dengan Document Management System (DMS) berbasis AI, dengan merek dagang SMAIL.
"Pengembangan SMAIL menjadi bagian dari strategi digitalisasi kami. Selain itu, kami juga menjajaki penggantian layanan call center dan customer service berbasis manusia dengan teknologi AI melalui kerja sama dengan AI Rudder," ujar Josephine dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Rabu (28/5/2025).
Guna mendukung akselerasi transformasi digital tersebut, turut memperkuat kinerja dua anak usahanya, yakni PT Sentral Mitra Logistik dan PT Sentral Solusi Teknologi. Perusahaan mencatatkan pendapatan konsolidasian sebesar Rp22,3 miliar sepanjang kuartal I-2025.
Josephine menambahkan, capaian tersebut menunjukkan daya adaptasi perseroan dalam menghadapi dinamika global. "Fleksibilitas dan langkah strategis yang kami ambil mencerminkan kesiapan dalam menyikapi resesi global yang disebabkan perang tarif dan ketegangan politik internasional," jelasnya.
Sejalan dengan visi transformasi digital, juga mencatat prestasi membanggakan di tingkat regional. Perusahaan menjadi finalis Greater Asia Partner of The Year FY24 dari Hewlett Packard dalam kategori Total Indirect Managed Print Services. Selain itu, juga telah mengantongi sertifikasi ISO 9001:2015 (manajemen kualitas), ISO 45001:2018 (keselamatan dan kesehatan kerja), serta ISO 27001:2013 (sistem manajemen keamanan informasi).
Transformasi digital yang digencarkan turut sejalan dengan potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Mengacu pada data Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$600 miliar pada 2030. Sementara itu, laporan Global Connectivity Index (GCI) menyebutkan bahwa peningkatan 20% investasi di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat mendorong pertumbuhan PDB sebesar 1%.
Dengan strategi ekspansi berbasis AI dan penguatan layanan digital, perseroan optimistis dapat memperluas pangsa pasar sekaligus memberikan kontribusi terhadap akselerasi transformasi digital nasional.

Sumber : investor.id