Laba PGEO Merosot 33 Persen di Kuartal I-2025, Jadi Segini
Monday, April 28, 2025       20:13 WIB

IDXC hannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk () meraih laba bersih sebesar USD31,37 juta pada kuartal I-2025. Realisasi tersebut merosot 33,97 persen dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar USD47,51 juta.
Jika dihitung dengan asumsi kurs Jisdor per 27 Maret 2025 sebesar Rp16.566 per USD, maka laba di kuartal I tahun ini setara dengan Rp519,72 miliar.
Penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut sejalan dengan susutnya pendapatan pada tiga bulan pertama ini sebesar 1,75 persen menjadi USD101,51 juta atau sekitar Rp1,68 triliun.
Sementara pada kuartal I-2024 tercatat pendapatan perseroan sebesar USD103,32 juta atau Rp1,71 triliun, mengutip laporan keuangan , Selasa (28/4/2025).
Di tengah dinamika industri energi dan kontraksi ekonomi secara global, PGE menegaskan komitmennya untuk mendorong hadirnya ekosistem energi berkelanjutan dengan memastikan berjalannya percepatan transisi energi, serta tercapai kedaulatan energi nasional melalui pemanfaatan energi panas bumi.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik global memengaruhi stabilitas ekonomi dunia, menciptakan ketidakpastian dalam investasi dan pengembangan energi bersih.
Fluktuasi ekonomi dan volatilitas nilai tukar juga turut berdampak pada investasi, pendanaan, dan percepatan proyek energi terbarukan, termasuk panas bumi.
Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio mengatakan, kinerja kas operasional yang kuat membuktikan efektivitas strategi bisnis berkelanjutan yang dijalankan manajemen.
Hasil yang diraih sejauh ini juga menunjukkan bahwa kinerja perusahaan masih tetap berada di jalur bisnis yang kuat dalam mendukung terwujudnya transisi energi nasional, sekaligus juga upaya mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun mendatang.
Jika dilihat, posisi kas bersih dari aktivitas operasi per akhir Maret 2025 tercatat naik 12,04 persen secara yoy menjadi USD77,47 juta. Sementara kas dan setara kas tumbuh 7,43 persen menjadi USD703,86 juta.
"Kami berkomitmen mempercepat pengembangan panas bumi dengan mengoptimalkan efisiensi operasional. Oleh karena itu, kami menerapkan strategi belanja yang diarahkan untuk mendukung pertumbuhan jangka Panjang," kata Yurizki dalam keterangannya, Selasa (28/4/2025).
"Kinerja solid PGE selama beberapa tahun terakhir menjadi pondasi kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan. Hal tersebut menjadi bekal kami untuk terus berekspansi secara lebih agresif untuk memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat," tuturnya.
Beberapa proyek kunci PGE untuk mencapai target tersebut mencakup pengembangan Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.
Proyek Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini.
"Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau PGE dan menjadi sinyal optimistis kami untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang 2025," ujar Yurizki.
Selain itu, perseroan berkomitmen untuk menyediakan energi bersih berbasis panas bumi yang andal, meningkatkan kontribusi energi baru, dan terbarukan dalam bauran energi nasional, serta berkontribusi pada target Net Zero Emission Indonesia 2060.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi mengungkapkan, melalui pencapaian ini, PGE menegaskan peran sentralnya dalam mempercepat transisi energi hijau di Tanah Air dan mewujudkan masa depan energi berdaulat untuk bangsa.
"Kami fokus untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi. Saat ini, kami memprioritaskan investasi strategis guna mencapai target tersebut. Kami juga terus menjaga profitabilitas yang sehat, kas operasional yang kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan biaya," katanya.
PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.887 MW, terdiri dari 672 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW bersama mitra. PGE optimistis dapat meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, dan 1,7 GW pada 2033.

Sumber : idxchannel.com