Lagi Musim Bank Angkat Orang TI Jadi Direktur Operasional, Ini Alasannya
Tuesday, August 12, 2025       17:21 WIB

JAKARTA, Investor.id -Kalau bicara soal masa depan perbankan, satu hal yang pasti, semuanya bergerak ke arah digital, mulai dari buka rekening, bayar tagihan, sampai investasi, di mana nasabah ingin semuanya cepat, aman, dan tanpa ribet.
PT Bank Mandiri Tbk () paham betul tren tersebut. Oleh sebab Itulah, Bank Mandiri mengambil langkah strategis dengan mengangkat Timothy Utama sebagai direktur operasional baru. Bukan sekadar rotasi jabatan, ini adalah sinyal kuat bahwa Bank Mandiri ingin operasional bisnisnya tumbuh pesat secepat aplikasi digitalnya. Timothy adalah orang yang tepat untuk memimpin misi ini.
Timothy bukan nama asing di dunia perbankan. Sebelum duduk di kursi direktur operasional , dia adalah direktur teknologi informasi (TI) bank itu.
"Kalau teknologi adalah otak, operasional adalah aliran darahnya. Keduanya harus sinkron agar tubuh, dalam hal ini bank, bisa bergerak lincah," ujar dia, Selasa (12/8/2025).
Kini, Timothy membawa darah teknologi itu langsung ke jantung operasional. Targetnya jelas, setiap proses di Bank Mandiri, dari belakang layar sampai yang langsung dirasakan nasabah, harus seefisien mungkin.
Bagi Timothy, operasional bank bukan sekadar mesin di balik layar. Operasional adalah pengalaman nasabah. Proses yang cepat, layanan yang mulus, dan keamanan yang terjaga adalah satu paket yang harus berjalan bersamaan.
Meski berada di level direksi, Timothy dikenal sebagai pemimpin yang " hands-on ". Dia tidak segan memantau langsung proses di cabang, berdiskusi dengan karyawan, bahkan mencoba sendiri sistem baru sebelum dipakai nasabah.
"Teknologi hebat tidak ada artinya kalau orang-orang yang menjalankannya tidak percaya diri dan tidak siap," ujar dia.
Filosofi ini membuatnya menaruh perhatian besar pada pelatihan tim dan membangun budaya kerja yang adaptif.
Sejatinya, langkah Bank Mandiri mengangkat mantan direktur IT menjadi direktur operasional bukanlah hal yang asing di dunia perbankan internasional. Di bank-bank besar negara maju, tren ini justru semakin sering terjadi. Contohnya JPMorgan Chase (Amerika Serikat) menunjuk chief information officer (CIO) memimpin divisi operasional global, karena kecepatan dan efisiensi operasional dianggap tak bisa lagi dipisahkan dari teknologi.
HSBC (Inggris) mengangkat mantan kepala transformasi digital menjadi chief operating officer, untuk mengintegrasikan strategi digital ke seluruh proses bisnis. Demikian juga dengan DBS Bank (Singapura) sukses membangun reputasi sebagai bank digital terbaik dunia setelah COO-nya berasal dari latar belakang teknologi, memastikan semua layanan berbasis digital berjalan mulus.

Sumber : investor.id