Lippo Karawaci (LPKR) Bukukan Pra Penjualan Rp 4,02 Triliun
Monday, November 03, 2025       15:31 WIB

JAKARTA, investor.id -PT Lippo Karawaci Tbk () mencatatkan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 4,02 triliun hingga kuartal III-2025. Angka itu merupakan 64% dari target tahun penuh. Kinerja ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap hunian tapak terjangkau dan premium, yang menyumbang 70% dari total pra penjualan.
"Produk-produk tersebut diminati oleh pembeli rumah pertama (first-time buyers) maupun end-user yang mencari hunian berkualitas dengan nilai investasi tinggi," ungkap CEO Grup Lippo Indonesia John Riady dalam keterangan pers, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, dua proyek unggulan, yaitu Park Serpong tahap 4 & 5 serta Metropolis Marq Estate di Kota Tangerang, menjadi pendorong utama pencapaian ini.
Secara finansial, lanjut John, pendapatan segmen real estat tumbuh 74% year-on-year menjadi Rp5,5 triliun, didukung oleh serah terima unit yang tepat waktu, sementara EBITDA mencapai Rp843 miliar, hasil dari efisiensi operasional dan eksekusi proyek yang optimal.
"Strategi perumahan terjangkau yang dipadukan dengan proyek premium terbukti efektif mendorong pertumbuhan penjualan, sekaligus memperkuat struktur permodalan kami melalui pengurangan utang yang berkelanjutan," tegasnya.
Di saat yang sama, John memaparkan, hingga kuartal III-2025 mencatat laba bersih setelah pajak ( NPAT ) sebesar Rp368 miliar, dengan pendapatan mencapai Rp6,51 triliun dan EBITDA sebesar Rp997 miliar. juga menjaga posisi likuiditas yang solid sebesar Rp2,2 triliun, menegaskan manajemen keuangan yang sehat dan terkendali.
Bisnis Lifestyle Pulih
Lebih lanjut John menegaskan, bisnis gaya hidup (lifestyle) juga menunjukkan pemulihan yang stabil. Sepanjang periode berjalan, segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp994 miliar, dengan laba kotor naik 8% menjadi Rp758 miliar, serta EBITDA meningkat 21% menjadi Rp335 miliar.
John memaparkan, peningkatan ini didorong oleh kenaikan tingkat okupansi tenant mal, optimalisasi biaya operasional, dan pemulihan bisnis perhotelan. Rata-rata tarif kamar hotel naik 2% menjadi Rp635 ribu, sementara kunjungan mal stabil di atas 11 juta pengunjung per bulan, mencerminkan kepercayaan konsumen yang terus meningkat terhadap destinasi ritel .
"Kami bangga atas kinerja sembilan bulan pertama yang solid, didukung oleh serah terima produk tepat waktu dan strategi bisnis yang disiplin," tutupnya.

Sumber : investor.id