Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Kamis 20 November 2025: Melemah
Thursday, November 20, 2025       09:45 WIB

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)melemahpadaKamis(20/11/2025).Pelemahan ini seiring dengan penguatan dolar AS di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga mereda.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.13 WIB di pasar spot exchange, nilai tukar rupiah hari ini melemah 41 poin (0,25%) ke level Rp 16.749 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat naik 0,04% ke level 100,26.
Sedangkan pada perdaganganRabu(19/11/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 43 poin di level Rp 16.708.
DikutipReuters, dolar AS kembali berada di posisi kuat pada Kamis (20/11/2025) setelah mencatat lonjakan harian terbesar dalam enam pekan. Risalah rapat The Fed memperkecil peluang pemangkasan suku bunga pada Desember, sehingga menopang penguatan dolar. Sebaliknya, yen Jepang tertekan seiring pasar menilai pemerintah belum akan melakukan intervensi untuk menahan pelemahannya.
Yen merosot 1% ke level terendah 10 bulan di 157,18 per dolar setelah Menteri Keuangan Satsuki Katayama menyebut tidak ada pembahasan khusus mengenai nilai tukar dalam pertemuan dengan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda.
Mata uang Jepang kini telah turun sekitar 6% sejak Perdana Menteri Sanae Takaichi terpilih memimpin partainya. Pasar masih gelisah terhadap besarnya kebutuhan pembiayaan untuk program stimulus yang diusung, meskipun imbal hasil obligasi Jepang terus naik.
"Pasar mungkin percaya ada narasi 'Sell Japan', atau hubungan antar variabel kini tidak lagi stabil," ujar Head of Research Mizuho Asia Vishnu Varathan sembari menyinggung pelemahan yen meski selisih suku bunga AS-Jepang telah menyempit.
Nilai Tukar Yen
Pada perdagangan pagi, yen bergerak di kisaran 157 per dolar, mendekati level awal tahun. Pelaku pasar memperkirakan intervensi baru mungkin terjadi jika yen menyentuh area 160 atau terjadi pelemahan mendadak.
Dolar juga menguat terhadap euro, poundsterling, kiwi, dan dolar Australia setelah risalah The Fed menunjukkan 'banyak' pejabat menilai pemangkasan suku bunga pada Desember tidak diperlukan, sementara hanya 'sebagian' yang melihat peluang pemangkasan.
"Dalam bahasa The Fed, 'many' berarti lebih besar dari 'several', sehingga pesannya condong hawkish dan mendukung dolar," kata Strategist Bank of Singapore Moh Siong Sim.
Sementara itu, peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember turun di bawah 25%, padahal sebulan lalu hampir pasti terjadi.
Indeks dolar AS naik 0,5% dan menembus moving average 200 hari, terakhir berada di level 100,17.

Sumber : investor.id