Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Rabu 8 Oktober 2025: Terjun Bebas ke Rp 16.600an
Wednesday, October 08, 2025       09:55 WIB

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka terjun bebas ke level Rp 16.600an pada Rabu (8/10/2025). Hal itu seiring dengan melonjaknya indeks dolar di tengah investor mencari aset safe haven di tengah kekhawatiran shutdown pemerintah AS.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.11 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini melemah sebesar 54 poin (0,3%) ke level Rp 16.615 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat naik 0,31% ke level 98,87.
Sedangkan pada perdagangan Selasa (7/10/2025), mata uang rupiah sempat ditutup menguat 22 poin di level Rp 16.561.
Dikutip dari Reuters, dolar AS menguat ke level tertingginya dalam enam pekan terakhir pada awal perdagangan Asia, Rabu (8/10/2025). Penguatan ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran atas terus berlanjutnya shutdown pemerintah AS, yang mendorong investor beralih ke aset safe haven .
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, sempat naik 0,50% ke posisi 98,616, tertinggi sejak 27 Agustus. Penguatan terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan melakukan pemecatan besar-besaran terhadap pegawai federal di tengah kebuntuan politik yang berkepanjangan.
"Tanpa adanya tanda-tanda penyelesaian shutdown, sentimen pasar keuangan terus memburuk," tulis analis Westpac dalam risetnya.
Krisis anggaran yang kini memasuki minggu kedua memperkecil peluang berakhirnya shutdown dalam waktu dekat. Berdasarkan data dari situs prediksi Polymarket, peluang kebuntuan ini berakhir dalam sepekan ke depan hanya sekitar 26%.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis ke 4,1307% dari 4,127% pada penutupan Selasa. Meski demikian, pelaku pasar masih memperkirakan The Federal Reserve akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada akhir bulan ini. Berdasarkan alat pemantauan FedWatch milik CME Group, peluang penurunan tersebut mencapai 94,6%.
Aset Safe Haven Diburu
Di pasar komoditas, harga emas berjangka AS kembali menembus rekor tertinggi, melewati level US$ 4.000 per troy ounce pada Selasa (7/10/2025), seiring meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven .
"Ketidakpastian ekonomi global menjadi salah satu pendorong utama penguatan harga emas, dan situasi shutdown di AS justru memperburuk sentimen pasar," tulis analis ING dalam catatan risetnya.
Sementara itu, terhadap yen Jepang, dolar AS menguat 0,2% ke 152,205 yen, mendekati level terkuat sejak Februari. Investor kini menanti arah kebijakan ekonomi dari Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, yang baru saja memenangkan pemilihan ketua partai berkuasa akhir pekan lalu.
Sebagai murid politik mendiang Shinzo Abe, pasar berspekulasi Takaichi akan melanjutkan kebijakan stimulus besar yang dapat menopang saham namun melemahkan yen.
Dari Pasifik Selatan, dolar Selandia Baru (NZD) bergerak datar di US$ 0,5801 jelang keputusan suku bunga Bank Sentral Selandia Baru ( RBNZ ) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga antara 25 hingga 50 basis poin untuk memulihkan ekonomi yang lesu. Dolar Australia (AUD) juga stabil di US$ 0,6583.
Sementara itu, euro bergerak datar di US$ 1,1655 dan poundsterling Inggris naik tipis 0,1% ke US$ 1,3429. Yuan offshore China stabil di level 7,1469 per dolar AS, tidak jauh berbeda dibandingkan sesi sebelumnya.

Sumber : investor.id