Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Senin 21 Juli 2025: Tergelincir
Monday, July 21, 2025       09:33 WIB

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka tergelincir pada Senin (21/7/2025).Di tengahfokus investor tetap tertuju pada ketegangan dagang globalyang dipicu Presiden AS Donald Trump.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.03 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini tergelincir sebesar 28,5 poin (0,17%) ke level Rp 16.325 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau stabil di98,48.
Sedangkan pada perdagangan Jumat (18/7/2025), mata uang rupiah sempat ditutup menguat 44 poin (0,27%) ke level Rp 16.296,5.
Dikutip dari Reuters, laporan Financial Times pekan lalu menyebutkan Trump tengah mendorong tarif baru yang agresif terhadap produk dari Uni Eropa.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada Minggu (20/7) bahwa pihaknya optimistis dapat mencapai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa, namun menegaskan bahwa 1 Agustus adalah tenggat mutlak untuk mulai memberlakukan tarif baru.
Di pasar mata uang, euro melemah 0,12% menjadi US$ 1,16165, sementara poundsterling berada di US$ 1,13417. Indeks dolar AS yang mencerminkan kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama tercatat di level 98,352.
Pekan ini, Bank Sentral Eropa (ECB) dijadwalkan menggelar pertemuan dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga setelah rangkaian pemangkasan sebelumnya. Di sisi lain, investor juga mencermati tekanan politik terhadap The Fed yang terus digencarkan Trump agar memangkas suku bunga.
Trump Vs Powell
Pekan lalu, Trump dikabarkan nyaris memecat Gubernur The Fed Jerome Powell, namun akhirnya mengurungkan niat tersebut demi menghindari gejolak pasar. Pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Juli ini, namun peluang pemangkasan suku bunga pada Oktober mulai diperhitungkan.
Sementara itu, Yen Jepang menguat pada perdagangan Senin (21/7/2025) setelah koalisi pemerintahan Negeri Sakura kehilangan mayoritas kursi di majelis tinggi. Investor kini mengantisipasi potensi kebuntuan kebijakan (policy paralysis) dan ketidakpastian pasar di ekonomi terbesar keempat dunia, menjelang tenggat waktu tarif perdagangan dengan AS.
Pasar saham Jepang tutup hari ini karena libur nasional, membuat yen menjadi indikator utama sentimen pasar. Perdagangan awal menunjukkan pasar telah memperhitungkan hasil pemilu ini sebelumnya.
Dolar Selandia Baru melemah 0,18% menjadi US$ 0,5951, meskipun inflasi tahunan naik pada kuartal II-2025. Namun, data tersebut masih di bawah ekspektasi pasar, mendorong peluang pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Selandia Baru bulan depan di tengah lemahnya aktivitas ekonomi.

Sumber : investor.id