Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Senin 25 Agustus 2025: Jatuh Dalam
Monday, August 25, 2025       09:54 WIB

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jatuh dalam pada Senin (25/8/2025). Dolar AS berusaha bangkit setelah Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal pemangkasan suku bunga pada pertemuan September mendatang.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.16 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini jatuh dalam sebesar 98 poin (0,6%) ke level Rp 16.252,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat naik 0,23% di level 97,94.
Sedangkan pada perdagangan Jumat (22/8/2025), mata uang rupiah sempat rontok sebesar 62,5 poin (0,38%) ke level Rp 16.350,5.
Dikutip dari Reuters, greenback sempat menguat 0,2% ke posisi US$ 1,1699 per euro di sesi Asia, namun masih dekat level terendah sejak 28 Juli di US$ 1,1742. Dolar juga naik tipis 0,1% ke US$ 1,3502 per poundsterling, serta menguat 0,4% ke 147,46 yen, meski belum sepenuhnya pulih dari penurunan 1% pada akhir pekan lalu.
Sementara dolar Australia sempat menyentuh level tertinggi sepekan di US$ 0,6523 sebelum terkoreksi ke US$ 0,6484.
Dalam pidatonya di simposium Jackson Hole, Powell menyatakan risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat, sehingga membuka peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 17 September 2025.
Suku Bunga The Fed
Berdasarkan data LSEG , pasar kini memperkirakan 80% peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September mendatang. Dengan total 48 basis poin pemangkasan hingga akhir tahun.
Tekanan terhadap dolar juga bertambah setelah Presiden AS Donald Trump kembali menyerang independensi The Fed. Trump menegaskan akan memecat Gubernur The Fed Lisa Cook jika tidak mengundurkan diri terkait dugaan kepemilikan hipotek di Michigan dan Georgia.
Sebelumnya, Trump berulang kali mengkritik Powell karena belum memangkas suku bunga tahun ini dan pembengkakan biaya renovasi gedung Federal Reserve.
Ke depan, pelaku pasar menunggu rilis data inflasi PCE pada Jumat ini dan laporan tenaga kerja AS untuk Agustus pada pekan depan, yang akan menjadi kunci arah kebijakan The Fed.

Sumber : investor.id