Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melesat Seiring Ekspektasi Pemangkasan Lanjutan The Fed
Wednesday, October 15, 2025       11:16 WIB

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada melesat Rabu (15/10/2025) siang. Penguatan itu seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 10.51 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini melesat sebesar 24 poin (0,14%) ke level Rp 16.579 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat turun 0,19% ke level 98,86.
Sedangkan pada perdagangan Selasa (14/10/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 30 poin di level Rp 16.603.
Dikutip dari Antara, analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat seiring ekspektasi penurunan suku bunga The Fed meningkat. "Masih ada ruang penguatan mas untuk hari ini, karena index dollar turun tipis seiring meningkatnya ekspektasi penurunan bunga The Fed," ucapnya.
Mengutip Xinhua, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa tidak ada jalur bebas risiko untuk kebijakan suku bunga di tengah ketegangan antara target ketenagakerjaan dan inflasi.
Dalam pertemuan National Association for Business Economics di kota Philadelphia, Amerika Serikat (AS), dia menyampaikan bahwa The Fed akan menetapkan kebijakan berdasarkan evolusi prospek ekonomi dan keseimbangan risiko, alih-alih mengikuti jalur yang telah ditentukan sebelumnya.
Sumber Data The Fed
Hal itu seiring shutdown pemerintah AS dan laporan data ekonomi resmi yang kurang karena tertunda, Powell menyatakan bank sentral memiliki sumber data sendiri untuk memantau kesehatan ekonomi AS.
Berdasarkan data yang dimiliki, dapat dikatakan bahwa prospek ketenagakerjaan dan inflasi tak banyak berubah sejak pertemuan Federal Open Market Committee ( FOMC ) bulan September 2025.
Saat pertemuan FOMC bulan Oktober, diperkirakan The Fed kembali memangkas suku bunga seperempat poin akhir bulan ini.
Rully menambahkan, sentimen lain terhadap rupiah berasal dari rilis data Bank Indonesia (BI) terkait utang luar negeri dan survei kegiatan dunia usaha. "Utang luar negeri pemerintah per Agustus 2025 diperkirakan masih akan tumbuh 4,5% menjadi di kisaran 475 miliar dolar AS," kata Rully.

Sumber : investor.id