Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Tertekan Komentar Pejabat The Fed
Monday, November 17, 2025       13:51 WIB

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tertekan pada Senin (17/11/2025) siang. Pelemahan ini karena komentar para pejabat The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 11.21 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini melemah sebesar 26 poin (0,16%) ke level Rp 16.733 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat naik 0,14% ke level 99,44.
Pada pembukaan perdagangan Senin pagi, rupiah dibuka melemah tipis 1 poin (0,01%) di level Rp 16.708 per dolar AS. Sedangkan pada perdagangan Jumat (14/11/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 21 poin di level Rp 16.707.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar rupiah menguat terbatas didukung sentimen di pasar yang pulih, namun tertekan komentar para pejabat The Fed.
"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas didukung oleh pulihnya sentimen di pasar, namun tertekan oleh pernyataan hawkish dari beberapa pejabat The Fed," ucapnya dikutip dari Antara, Senin (17/11/2025).
Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic disebut menghendaki tingkat suku bunga The Fed dipertahankan pada pertemuan Federal Open Market Committee ( FOMC ) Desember 2025.
Adapun Presiden The Fed Bank Dallas Lorie Logan menentang pemangkasan suku bunga, dan Presiden The Fed Kansas City Jeff Schmid menyampaikan bahwa inflasi AS masih sangat tinggi.
Pemangkasan Lanjutan
Seperti diketahui, dalam rapat FOMC pada 29 Oktober 2025, The Fed memangkas suku bunga acuan 25 basis points (bps) menjadi kisaran 3,75-4%. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan belum ada kepastian untuk pemangkasan lanjutan saat pertemuan FOMC akan dilakukan kembali pada 9-10 Desember.
Di samping itu, investor juga cenderung wait and see mengantisipasi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dan rilis neraca transaksi berjalan kuartal III-2025 Indonesia pada pekan ini.
"RDG BI diperkirakan akan memangkas suku bunga 25 bps. Hal ini akan negatif bagi rupiah. Neraca transaksi berjalan diperkirakan akan surplus kecil, namun ini lebih baik daripada defisit pada 9 kuartal beruntun, dan ini bisa mendukung rupiah," ungkap Lukman.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.650 - 16.750 per dolar AS pada hari ini.

Sumber : investor.id