PP Presisi Lunasi Obligasi Rp 107 M
Wednesday, July 02, 2025       18:34 WIB

JAKARTA, investor.id -Emiten jasa pertambangan dan konstruksi, PT PP Presisi Tbk () telah menyelesaikan pelunasan Obligasi Berkelanjutan I, Tahap I Tahun 2022 Seri A senilai Rp 107 miliar pada Kamis, 26 Juni 2025.
Pembayaran dilakukan tepat waktu sesuai jadwal jatuh tempo, mencerminkan soliditas finansial dan komitmen perseroan terhadap kewajiban jangka menengah.
Obligasi tersebut merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang diterbitkan pada 2022 dengan tenor tiga tahun dan menawarkan kupon tetap sebesar 9,5% per tahun.
Direktur Utama PP Presisi Rizki Dianugrah mengatakan pelunasan ini menunjukkan disiplin dan kapabilitas keuangan perseroan dalam mengelola kewajiban secara proaktif.
"Pelunasan obligasi ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menjaga kepercayaan investor. Kami terus berfokus pada strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan tata kelola keuangan yang sehat sebagai fondasi untuk meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/7/2025).
Rizki menambahkan, langkah strategis ini memperkuat posisi sebagai perusahaan dengan ketahanan finansial tinggi di tengah dinamika industri pertambangan dan konstruksi yang terus berkembang. Perseroan juga terus memperluas portofolio proyek, meningkatkan efisiensi operasional, serta menerapkan manajemen risiko yang terukur.
Dengan selesainya pelunasan ini, semakin mempertegas reputasinya sebagai entitas bisnis yang kredibel dan siap mempercepat ekspansi di sektor jasa tambang dan konstruksi infrastruktur nasional.
RUPST
Untuk diketahui, pada Mei lalu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP Presisi Tbk () memutuskan, merombak jajaran direksi dan dewan komisaris untuk mendukung transformasi dan pertumbuhan jangka panjang.
Setelah resmi mendapatkan persetujuan, berikut ini merupakan susunan terbaru pengurus dari anak usaha BUMN Karya, PT PP Tbk () tersebut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama / Komisaris Independen: Narwanto
Komisaris: Maulana Malik Ibrahim
Komisaris: Albert SM Simangunsong
Dewan Direksi:
Direktur Utama: Rizki Dianugrah
Direktur Keuangan & Human Capital Management (HCM): M. Arif Iswahyudi
Direktur Pengelolaan Bisnis & Operasi: Yovi Hendra
Dari sisi dewan komisaris, penunjukan Narwanto sebagai komisaris utama menggantikan posisi Nur Rochmad. Kemudian, Muhammad Zahid digantikan oleh Maulana Malik Ibrahim, dan Albert SM Simangunsong tetap dipertahankan.
Dari sisi dewan direksi, pengangkatan Rizki Dianugrah menggantikan direktur utama sebelumnya yaitu Azran. RUPST juga menunjuk Yovi Hendra sebagai direksi baru menggantikan Rebimun. Sementara Arif tetap menjadi direktur keuangan .& HCM .
Manajemen baru tersebut diharapkan membawa semangat segar dan memperkuat kapabilitas eksekusi strategi korporasi khususnya dalam mempercepat transformasi bisnis dan ekspansi di sektor jasa pertambangan.
Sepanjang tahun buku 2024, mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,7 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 194 miliar. Pendapatan tersebut ditopang oleh kontrak baru senilai Rp 6,8 triliun, dengan 70% berasal dari jasa pertambangan dan 28% dari pekerjaan sipil.
"Transformasi bisnis kami telah menunjukkan hasil nyata, menjadikan lini jasa pertambangan sebagai pilar utama pertumbuhan perusahaan. Perubahan struktur manajemen ini diharapkan semakin memperkuat pondasi tersebut," ujar Direktur Utama sebelumnya, Arzan.
Selain perubahan manajemen, RUPST juga menetapkan penggunaan laba bersih pada tahun buku 2024 sebesar Rp 90,34 miliar. Rinciannya, sebanyak Rp 4,52 miliar atau sekitar 5% dialokasikan sebagai cadangan wajib, sementara sekitar Rp 85,82 miliar sisanya sebagai laba ditahan.

Sumber : investor.id