Permintaan Emas Dunia Bakal Sentuh Level Tertinggi Sejak 2011
Tuesday, October 21, 2025       13:54 WIB

JAKARTA, investor.id -Perbankan multinasional asal Swiss memperkirakan bahwapermintaan emas global di sisa tahun 2025 masih berpeluang melonjak tinggi, hingga kelevel tertinggi sejak tahun 2011.
Perkiraan itu dikeluarkan oleh Sagar Khandelwal, ahli strategi di UBS Global Wealth Management.
"Dengan pembelian oleh bank sentral yang masih tinggi, permintaan emas global tahun ini, menurut pandangan kami, akan mencapai sekitar 4.850 metrik ton, level tertinggi sejak 2011," ungkap Khandelwal dalam sebuah catatan, dikutip dari Kitco News, Selasa (21/10/2025).
"Jika investor swasta mulai mendiversifikasi kepemilikan obligasi pemerintah AS ke emas, yang telah menjadi tren di antara bank sentral, harga spot dapat terdorong lebih tinggi lagi," katanya.
Khandelwal mencatat, harga emas telah naik lebih dari 60% tahun ini, mengungguli semua kelas aset utama seiringpenutupan pemerintah AS dan ketegangan perdagangan yang kembali terjadi memberikan momentum baru ke pasar logam mulia.
"Karena ketidakpastian ekonomi, geopolitik, dan kebijakan masih ada, kami memperkirakan arus masuk ke emas akan terus berlanjut, yang dapat memacu kenaikan harga lebih lanjut menuju proyeksi kenaikan kami di USD 4.700/oz," bebernya.
Sementara itu, harga emas dunia mengalami pelemahan pada perdagangan Selasa (21/10/2025) pagi.
Dikutip dari Reuters , pelemahan ini terjadi karena kombinasi aksi profit taking investor dan meredanya aliran dana ke aset safe haven, setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan sehari sebelumnya.
Harga emas spot turun 0,17% ke level US$ 4.349,1 per troy ons pada saat berita ini ditulis. Sementara itu, rekor tertinggi sepanjang masa harga emas berada di level US$ 4.381,21, yang tercatat pada Senin (20/10/2025).
Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga melemah 0,1% menjadi US$ 4.356,40 per troy ons.
Meski melemah, harga emas masih memiliki prospek cerah dengan adanya ekspektasipemangkasan suku bunga The Fed dan permintaan safe haven yang kuat.

Sumber : investor.id