Sah! Barito Renewables (BREN) Rebut Takhta Emiten Terbesar, BCA Lengser
Friday, December 08, 2023       20:06 WIB

JAKARTA, investor.id- PT Barito Renewables Energy Tbk () akhirnya menjadi emiten dengan nilai kapitalisasi pasar ( market cap ) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Barito Renewables kini menempati peringkat 1, menggusur PT Bank Central Asia Tbk () atau BCA yang terpaksa harus turun ke peringkat 2.
Pada penutupan perdagangan Jumat (8/12/2023), market cap Barito Renewables atau mencapai Rp 1.077 triliun. Sedangkan BCA atau sebesar Rp 1.068 triliun.
Perebutan takhta emiten terbesar dari segi market cap itu terpantau sengit. Terjadi saling salip antara dan di posisi puncak selama berlangsungnya perdagangan Jumat (8/12). Namun, pada menit-menit akhir, berhasil mengalahkan yang sudah bertahun-tahun menjadi 'Raja Market Cap '.
Lonjakan market cap  tersebut seiring kenaikan harga sahamnya yang sangat pesat, bahkan kerap membentur batas auto rejection atas (ARA). Saat IPO pada Oktober 2023, harga sebesar Rp 780 per saham. Pada penutupan perdagangan Jumat (8/12) atau dua bulan berselang, bertengger di level Rp 8.050.
Dengan begitu, secara kumulatif, saham telah melompat 932%.
Sementara itu, market cap  saat penawaran umum perdana ( initial public offering/ IPO) saham sebesar Rp 104,3 triliun. Alhasil, hingga saat ini, market cap  telah bertambah Rp 972,7 triliun atau meningkat 932%.
Barito Renewables () merupakan anak usaha PT Barito Pacific Tbk (), perusahaan yang dikendalikan oleh konglomerat Prajogo Pangestu.
Fenomena telah membawa Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya nomor 1 di Indonesia, melampaui Low Tuck Kwong sang pemilik Bayan Resources, serta Robert Budi Hartono dan Michael Hartono (Duo Hartono) - pendiri Grup Djarum yang mengendalikan BCA.
Berikut adalah top 10 emiten dengan market cap terbesar di BEI, Jumat (8/12/2023):
1. Barito Renewables Energy () Rp 1.077 triliun.
2. Bank Central Asia () Rp 1.068 triliun.
3. Bank Rakyat Indonesia () Rp 806 triliun.
4. Bayan Resources () Rp 633 triliun.
5. Bank Mandiri () Rp 527 triliun.
6. Amman Mineral Internasional () Rp 468 triliun.
7. Chandra Asri Petrochemical () Rp 407 triliun.
8. Telkom Indonesia () Rp 390 triliun.
9. Astra International () Rp 230 triliun.
10. Bank Negara Indonesia () Rp 187 triliun.

Sumber : investor.id