Saham Diskon Ada yang Serok, Dividen Gede, Lo Kheng Hong Punya Banyak
Friday, October 24, 2025       09:06 WIB

JAKARTA, investor.id -Emiten portofolio Lo Kheng Hong, PT Perusahaan Gas Negara Tbk ()/PGN melonjak 5,67% ke Rp 1.770 pada perdagangan Kamis (23/10/2025). Saham diborong asing.
Tercatat 122,2 juta saham diperdagangkan, frekuensi 17.225 kali, dan nilai transaksi Rp 213,84 miliar. Broker Maybank Sekuritas dan UBS Sekuritas mencatatkan net buy atas saham entitas PT Pertamina ini masing-masing Rp 39,6 miliar dan Rp 30 miliar. Investor asing membukukan net buy Rp 102,79 miliar.
Dari 20 Oktober hingga 23 Oktober kemarin saham ini mayoritas menghijau dan hanya sekali merah. Dalam sepekan terakhir, saham Perusahaan Gas Negara menguat lebih dari 8%.
Sementara itu, secara valuasi, saham PGN () masih terdiskon dengan rasio price to book value (PBV) 0,99 kali. Dan price earning ratio (PER) 8,97 kali (TTM), berdasarkan data pada aplikasi Stockbit Sekuritas.
Investor kawakan Lo Kheng Hong sendiri tercatat menggenggam sebanyak 273.786.100 (1,13%) saham Perusahaan Gas Negara () per akhir Agustus 2025. Dirinya berada di nomor 7 pemegang saham terbesar .
Di sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas melihat pergerakan harga saham masih dalam tren yang bullish . Terakhir, berhasil break dari level resistance -nya pada 1.700-1.725 dan saat ini mempunyai potensi untuk melanjutkan penguatan hingga resistance berikutnya pada 1.795-1.845 (potensi kenaikan hingga 4,23%).
Potensi Dividen
PGN () mencatatkan laba bersih sebesar US$ 82 juta pada kuartal II-2025, naik 26% yoy atau 33% qoq. Dengan begitu, laba bersih sepanjang semester I-2025 mencapai US$ 144 juta atau turun 23% yoy.
"Hasil itu di bawah ekspektasi karena mencapai 44% dari estimasi konsensus 2025," tulis Stockbit Sekuritas dalam ulasannya beberapa waktu lalu.
Menurut Stockbit, kenaikan laba bersih secara tahunan pada kuartal II-2025 disebabkan oleh pemulihan penurunan nilai piutang sebesar US$ 0,6 juta dibandingkan kuartal II-2024 yang mencatatkan rugi US$ 24,9 juta.
Secara operasional, laba usaha sebesar US$ 136 juta pada kuartal II-2025 atau tergerus 6% yoy, namun tumbuh 34% qoq. Itu akibat kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 14% yoy atau turun 4% qoq - lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang naik 9% yoy atau flat qoq.
"Hasil tersebut membuat laba usaha selama semester I-2025 sebesar US$ 238 juta atau terpangkas 25% yoy. Ini sedikit di bawah ekspektasi karena mencapai 48% dari estimasi konsensus 2025," ungkap Stockbit.
Di lain pihak, Indo Premier Sekuritas memperkirakan kinerja PGN () makin membaik pada paruh kedua tahun 2025, seiring meningkatnya spread distribusi gas. Selain itu, stabilitas laba dan imbal hasil ( yield ) dividen yang menarik membuat rekomendasi saham dinaikkan.
"Kami menaikkan rating saham dari hold menjadi buy, didorong oleh stabilitas laba yang lebih baik dan imbal hasil dividen menarik (11%). Target harga dinaikkan menjadi Rp 1.800," tulis analis Indo Premier Sekuritas, Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan dalam risetnya beberapa waktu lalu.
diyakini bakal mempertahankan rasio pembayaran dividen (DPR) sebesar 80%. Imbal hasil dividen tahun buku 2025 diperkirakan tetap menarik sekitar 11%. Sebagai catatan, membagikan dividen tahun buku 2024 Rp 182,08 per saham.

Sumber : investor.id