Saham Jepang Melesat ke Rekor Tertinggi dengan Harapan Kebijakan Pro Stimulus
Monday, October 06, 2025       08:59 WIB

TOKYO, investor.id -Saham Jepang melesat ke rekor tertinggi, dengan harapan kebijakan yang pro stimulus. Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak lebih dari 4% dan mencapai rekor tertinggi pada Senin (6/10/2025) setelah Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di negara itu memilih Sanae Takaichi, seorang konservatif yang gigih, sebagai pemimpin baru.
Pemilihan pada akhir pekan lalu memposisikan Sanae Takaichi untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama di negara itu.
Lonjakan awal didorong oleh kenaikan saham-saham real estat, teknologi, dan konsumen siklikal. Japan Steel Works naik 13%, sementara Mitsubishi Heavy Industries dan Kawasaki Heavy Industries masing-masing naik 11% dan 10,47%.
Mengingat kebijakan ekonomi pemerintah yang menerapkan "ekonomi bertekanan tinggi", Takaichi kemungkinan akan meminta bank sentral Jepan (BoJ) untuk mempertahankan kebijakan moneter akomodatifnya, tulis Credit Agricole CIB dalam sebuah catatan akhir pekan setelah pengumuman hasil tersebut yang dikutip CNBC internasional. Pihaknya terbuka terhadap kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh BoJ pada Januari 2026.
"Pemerintahan Takaichi, yang menyadari ekonomi saat ini masih lemah, diperkirakan akan sepenuhnya mengubah arah kebijakan ke pendekatan baru (perombakan total) yang berupaya memperluas investasi dan permintaan melalui kemitraan publik-swasta," demikian bunyi catatan CA-CIB.
Serupa dengan itu, indeks Topix naik lebih dari 3% mencapai rekor tertinggi.
Yen Jepang melemah 1,45% dan diperdagangkan pada 149,59 terhadap dolar. Imbal hasil obligasi 30 tahun Jepang naik lebih dari 10 basis poin menjadi 3,263%, sementara imbal hasil obligasi 20 tahun naik lebih dari enam basis poin menjadi 2,674%. Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun sedikit berubah di sekitar 1,659%.
ASX/S&P 200 Australia naik 0,19%. Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong diperkirakan dibuka sedikit lebih tinggi dengan kontrak berjangkanya diperdagangkan di 27.153, dibandingkan penutupan indeks sebelumnya di 27.140,92.
Pasar China dan Korea Selatan tutup karena liburan.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu di AS, tiga indeks utama ditutup lebih tinggi. S&P 500 melemah dari rekor pada hari Jumat tetapi mempertahankan kenaikan mingguan yang solid meskipun penutupan pemerintah AS berlanjut untuk hari ketiga, hanya naik 0,01% di 6.715,79.
Nasdaq Composite turun 0,28% dan ditutup di 22.780,51. Dow Jones Industrial Average berkinerja lebih baik, diperdagangkan lebih tinggi sebesar 238,56 poin, atau 0,51%, dan ditutup pada level 46.758,28. Russell 2000 juga melonjak 0,72% dan ditutup pada level 2.476,18.

Sumber : investor.id