Saham Murah, Riwayat Dividen Rp 148/Saham, Lo Kheng Hong Borong
Monday, April 28, 2025       09:08 WIB

JAKARTA, investor.id - Saham emiten portofolio Lo Kheng Hong, PT Perusahaan Gas Negara Tbk () atau PGN melemah 2,54% ke Rp 1.725 pada perdagangan Jumat (25/4/2025) pekan lalu.
Sebanyak 67,66 juta saham ditransaksikan, frekuensi 13.833 kali, dan nilai transaksi Rp 117,32 miliar.
Meski melemah pada Jumat pekan lalu, saham masih tercatat melonjak 15% dalam satu bulan terakhir.
Tapi secara valuasi juga masih diskon dengan rasio price to book value (PBV) 0,92 kali. Dan price earning ratio (PER) 7,77 kali. juga masuk indeks IDXV 30 yang merupakanindeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki valuasi harga yang rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
Tercatat Lo Kheng Hong menggenggam sebanyak 268.536.100 (1,11%) saham . Jumlah saham yang dipegang Lo Kheng Hong terpantau bertambah dibandingkan dengan akhir Februari 2025. Kala itu, dia masih memegang 261,33 juta lembar atau setara dengan 1,08%.
Di sisi lain, Perusahaan Gas Negara () atau PGN akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 28 Mei 2025. "Pemegang saham yang berhak hadir dalam rapta adalah pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 5 Mei 2025," jelas direksi dalam pemberitahuan RUPST.
Mata acaranya sendiri belum diungkapkan lantaran baru akan diumumkan dalam pemanggilan RUPST tanggal 6 Mei 2025.
Namun dalam RUPST tahun lalu, salah satu mata acaranya adalah penetapan penggunaan laba bersih, termasuk pembagian dividen untuk tahun buku 2023.
Riwayat Dividen
pada tahun lalu membagikan total US$ 222,47 juta atau Rp 148,3 per saham. Total dividen tersebut sebesar 80% dari laba bersih 2023 sejumlah US$ 278,09 juta.
Untuk tahun buku 2024, perseroan membukukan laba bersih US$ 339,42 juta. Jika asumsi dividen sekitar 80% dari laba bersih, sama dengan tahun lalu, maka potensi total dividennya US$ 271,54 juta (sekitar Rp 4,38 triliun berdasarkan kurs pada laporan keuangan perseroan 2024) atau di kisaran Rp 180/saham.
Adapun harga saham per Jumat pekan lalu Rp 1.725. Sehingga potensi yield- nya bisa 10%.
Namun terkait kebijakan dividen baru akan ditentukan dalam RUPST.

Sumber : investor.id