Wall Street Reli, Saham AI Tancap Gas
Saturday, December 20, 2025       08:41 WIB

NEW YORK , investor.id -Indesk-indeks saham Wall Street kembali menguat pada perdagangan Jumat (19/12/2025), seiring bangkitnya kembali saham-saham bertema kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) setelah sempat dilanda volatilitas. Reli dipimpin oleh saham Oracle, Nvidia, dan Micron Technology.
Dikutip dari CNBC internasional, Nasdaq Composite melonjak 1,31% dan ditutup di level 23.307,62. Indeks S&P 500 naik 0,88% ke posisi 6.834,50, sementara Dow Jones Industrial Average menguat 183,04 poin (0,38%) ke level 48.134,89. Ini menjadi hari penguatan kedua berturut-turut bagi ketiga indeks utama Wall Street.
Penguatan pasar ditopang lonjakan saham Oracle yang melesat 6,6% setelah TikTok menyepakati penjualan operasi bisnisnya di AS kepada perusahaan patungan baru yang melibatkan Oracle dan investor private equity Silver Lake.
Kenaikan tersebut menandai titik balik bagi Oracle, yang sebelumnya tertekan setelah laporan menyebut perusahaan kehilangan salah satu pendukung utama proyek pusat data, akibat kekhawatiran terhadap beban utang dan belanja AI. Tekanan itu sempat menyeret saham-saham AI lain seperti Broadcom dan Advanced Micro Devices (AMD).
Sentimen positif sektor AI juga diperkuat oleh penguatan saham Nvidia yang naik sekitar 4%. Kenaikan ini terjadi setelah Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump tengah meninjau kemungkinan izin penjualan chip AI canggih Nvidia ke China.
Sebelumnya, Trump menyatakan akan mengizinkan pengiriman chip AI H200 Nvidia kepada 'pelanggan yang disetujui' di China.
Selain itu, saham Micron Technology memperpanjang reli dengan kenaikan sekitar 7%, melanjutkan lonjakan 10% pada sesi sebelumnya. Kinerja kuat Micron dipicu proyeksi pendapatan kuartalan yang solid, yang membantu meredakan kekhawatiran investor terkait masa depan belanja AI.
Prospek Saham Teknologi
Senior Portfolio Strategist RBC Wealth Management Tom Garretson menilai, belanja modal besar-besaran oleh perusahaan teknologi raksasa berpotensi menekan pasar hingga 2026. Namun, ia menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kualitas kredit yang kuat.
"Perusahaan-perusahaan AI ini termasuk yang memiliki peringkat kredit terbaik dan kapasitas besar untuk menambah utang demi mendanai ekspansi," ujar Garretson sembari menambahkan, belanja modal tetap diharapkan menopang pertumbuhan ekonomi yang lebih solid.
Penguatan pada Jumat ini melanjutkan pemulihan pasar setelah S&P 500 dan Dow Jones berhasil memutus tren penurunan empat hari beruntun pada sesi sebelumnya. Secara mingguan, S&P 500 mencatat kenaikan tipis 0,1%, Nasdaq menguat 0,5%, sementara Dow Jones justru melemah 0,7%.
Di sisi lain, saham Nike menjadi salah satu pemberat pasar setelah anjlok 10,5%. Penurunan tersebut dipicu merosotnya pendapatan Nike di pasar China Raya pada kuartal fiskal kedua, serta tekanan margin akibat kenaikan tarif impor.

Sumber : investor.id