10 Tanda bahwa Anda Telah Siap untuk Pensiun
Tuesday, January 14, 2025       14:43 WIB

Judul artikel ini tidak berarti bahwa Anda harus memiliki seluruh sepuluh tanda itu untuk siap pensiun. Anda harus bisa memutuskan sendiri, apakah Anda telah siap ataukah belum siap untuk pensiun. Secara umum, semakin banyak tanda-tanda di bawah ini yang telah anda miliki, maka Anda semakin siap untuk pensiun.
1. Anda telah berada pada atau sekitar usia pensiun
Artikel ini membatasi pembahasan pensiun untuk seorang karyawan (pekerja) swasta. Untuk seorang pengusaha/wiraswasta atau professional seperti dokter/lawyer tentu masa pensiun ditentukan oleh kemauannya sendiri. Berapakah usia pensiun seorang karyawan (pekerja) swasta?
Usia pensiun pekerja di Indonesia pada tahun 2025, berdasarkan PP No.45/2015, adalah 59 tahun. Usia pensiun ini akan bertambah 1 (satu) tahun setiap 3 (tiga) tahun, hingga mencapai usia 65 tahun. Usia 59 tahun ini disebut usia pensiun normal.
Di samping usia pensiun nomal, kita juga mengenal usia pensiun dipercepat (pensiun dini) sebesar maksimal sepuluh tahun sebelum usia pensiun normal. Karyawan yang memilih untuk pensiun dipercepat (pensiun dini) tetap akan memperoleh manfaat pensiun seperti karyawan yang pensiun normal.
2. Anda telah melunasi semua utang-utang yang ada
Salah satu tanda bahwa Anda telah siap untuk pensiun adalah bahwa Anda telah terbebas dari utang. Utang yang terpenting untuk dilunasi adalah utang dengan jaminan rumah tinggal (KPR). Utang lain yang juga cukup penting adalah utang dengan jaminan kendaraan bermotor (KKB).
Dari sudut pandang perencana keuangan, satu-satunya utang yang diperbolehkan adalah utang Kartu Kredit (KK) dengan ketentuan bahwa semua jumlah terutang ( outstanding balance ) akan dilunasi pada setiap tanggal tagihan berikutnya.
3. Anda telah memiliki dana cadangan ( emergency fund ) yang cukup
Dana Cadangan diperlukan untuk membayar biaya-biaya tak terduga, misalnya biaya perawatan kesehatan/ kecelakaan yang tak terduga, biaya perbaikan rumah yang tak terduga, biaya perbaikan kendaraan bermotor yang tak terduga dan lain-lain.
Besarnya Dana Cadangan (Emergency Fund) untuk pensiunan ini adalah minimal 6 (enam) dari biaya setiap bulan. Dana Cadangan wajib ada dalam setiap perencanaan keuangan yang baik.
4. Portofolio investasi pensiun Anda ada dalam keadaan baik ( good standing )
Portofolio investasi pensiun dapat terdiri dari deposito, reksadana, saham-saham, tanah dan bangunan (properti), emas batangan, dll. Portofolio investasi yang baik adalah portofolio yang terdiversifikasi, bukan saja di dalam aset-aset keuangan ( financial assets ), tetapi juga di dalam aset-aset riil ( tangible assets ).
Diversifikasi dalam berbagai kelas aset keuangan yang berbeda ( stocks, bonds, money markets ) memang baik, tetapi pada situasi kekacauan keuangan ( financial turmoil ) yang ekstrem, pasar saham ( stocks ) dan pasar obligasi ( bonds ) dapat runtuh secara bersamaan. Untuk itu, penting jika kita juga memiliki sebagian investasi pensiun kita dalam aset riil (properti, emas batangan, dan lain-lain).
5. Anda memiliki asuransi kesehatan yang memadai
Polis Asuransi Kesehatan adalah sesuatu yang wajib dimiliki setiap orang. Dengan bertambahnya usia, kemungkinan terjadinya sakit dan kecelakaan fisik ( personal accident ) semakin besar. Bagi seorang karyawan, biaya-biaya perawatan kesehatannya akan ditanggung oleh Perusahaan tempatnya bekerja. Namun, ketika seorang karyawan pensiun, maka semua biaya-biaya perawatan kesehatannya menjadi tanggung jawabnya sendiri.
Tanpa adanya pertanggungan asuransi, dana cadangan dan dana investasi pensiun akan cepat habis terpakai dan bahkan mungkin tidak mencukupi. Asuransi Kesehatan biasanya memiliki batas usia maksimal Tertanggung yang dapat diterima ( admitted ), sehingga penting bagi kita untuk memastikan bahwa kita memiliki pertanggungan asuransi yang cukup sejak kita pensiun sampai dengan meninggal.
6. Biaya-biaya yang akan terjadi pada masa pensiun telah diperhitungkan dengan baik
Mengasumsikan bahwa Anda dan keluarga terdekat telah memiliki Asuransi Kesehatan dan semua biaya-biaya perawatan kesehatan telah ditanggung oleh perusahaan asuransi, maka biaya-biaya pada masa pensiun yang masih menjadi kewajiban Anda adalah biaya hidup sehari-hari.
Biaya hidup sehari-hari ini misalnya adalah biaya tagihan listrik, air, internet, belanja sehari-hari, dan biaya hiburan. Biaya lain yang tidak merupakan biaya rutin setiap hari tetapi jumlahnya cukup besar adalah biaya untuk berlibur/ bepergian ( travelling ).
Jika semua biaya-biaya yang akan terjadi pada masa pensiun ini telah diperhitungkan dengan baik, maka hal ini merupakan salah satu tanda bahwa Anda telah siap untuk pensiun.
7. Anda telah memiliki pendapatan pada masa pensiun yang telah pasti
Pendapatan pada masa pensiun bagi seorang karyawan terutama bersumber dari JHT (Jaminan Hari Tua) dari BPJS -TK yang saldonya dapat diketahui setiap saat dengan mengakses situs web BPJS -TK. Dana JHT mungkin belum mencukupi untuk dapat pensiun dengan nyaman dan Anda mungkin masih harus melengkapinya dengan memiliki TDPP (Tabungan Dana Pensiun Pribadi) dalam bentuk akun-akun reksadana pada beberapa Manajer Investasi. Anda mungkin pula masih memiliki beberapa deposito di bank, dan beberapa investasi berupa properti (tanah dan bangunan) yang Anda sewakan.
Aset-aset investasi yang berupa JHT, deposito, dan reksadana dapat dengan mudah diubah menjadi pendapatan ( income ) pada masa pensiun. Hal yang perlu Anda lakukan adalah menghitung berapa besar pendapatan yang dapat Anda tarik dari investasi pensiun Anda setiap bulan, dan berapa lama investasi pensiun tersebut akan tersedia dalam masa pensiun Anda. Jika Anda memperkirakan bahwa investasi tersebut akan tersedia lebih lama dari usia harapan hidup Anda, maka ini merupakan salah satu pertanda bahwa Anda telah siap untuk pensiun.
8. Anda telah mencapai/memenuhi tujuan dalam berkarier
Salah satu pertanda bahwa Anda telah siap untuk pensiun adalah Anda merasa telah mencapai tujuan dalam berkarier. Misalnya Anda dulu lulus kuliah dan memilih untuk berkarier di bank. Pada waktu Anda mulai berkarier, tentu Anda akan menpelajari jalur karier para senior Anda. Dari situ Anda akan dapat memperkirakan jalur karier yang akan Anda lalui jika Anda terus berkarya di bank tersebut.
Bagi kebanyakan karyawan (pekerja), jalur karir paling maksimal yang dapat ditempuh adalah menjadi Direktur di Perusahaan tempatnya bekerja. Ada pula karyawan yang tidak berambisi untuk mencapai puncak karirnya untuk menjadi direktur di tempatnya bekerja. Tetapi tidak semua orang bercita-cita untuk menjadi direktur, dan sejauh karyawan itu telah merasa puas dengan pencapaiannya dalam berkarier, maka karyawan itu telah siap untuk pensiun.
9. Anda telah memiliki gambaran tentang gaya hidup pada masa pensiun yang anda inginkan
Cukup banyak orang yang pensiun karena usianya dan kemudian dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya pada masa pensiun. Orang itu mungkin memiliki cukup banyak uang untuk pensiun dengan nyaman. Tetapi, tanpa mengetahui apa yang harus dilakukan pada masa pensiun, sebenarnya orang yang demikian belum siap untuk pensiun.
Pensiun tidak berarti Anda hanya duduk-duduk di beranda rumah sepanjang hari. Masa pensiun adalah periode emas ( golden period ) di mana Anda dapat mewujudkan cita-cita yang dulu terpaksa diabaikan karena Anda mempunyai kewajiban untuk menafkahi keluarga. Anda mungkin dulu hanya ingin hidup sebagai petani yang sederhana, atau ingin beternak ayam di pedesaan, jauh dari hiruk pikuk kehidupan di kota besar. Masa pensiun adalah saat yang tepat untuk mewaujudkan cita-cita Anda yang dulu tertunda.
10. Anda tidak memiliki kewajiban untuk membiayai orang lain
Adalah hal yang lazim bagi kita di Indonesia bahwa seseorang yang dianggap sukses di rantau wajib membantu keluarganya dari daerah. Mungkin Anda termasuk di dalamnya. Misalnya, Anda diminta untuk membiayai kuliah keponakan di Jakarta, karena Anda dianggap cukup sukses setelah dulu merantau, dan kini adalah saatnya untuk membalas budi dan melakukan hal yang sama.
Atau, mungkin juga Anda hanya perlu membiayai kuliah anak-anak Anda sendiri. Jika Anda belum mempersiapkan dana yang cukup (tabungan) untuk membiayai kuliah anak-anak Anda tersebut, tetapi harus membiayainya dari uang gaji Anda setiap bulan, maka Anda belum siap untuk pensiun. Jika Anda sudah mengambil tanggung jawab untuk membiayai hidup orang lain, maka sesungguhnya Anda menjadi tidak cukup siap untuk pensiun.
 Oleh : Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS