5 Alasan untuk Pensiun Dini (Early Retirement)
Monday, January 20, 2025       16:45 WIB

Pada dua artikel sebelumnya yang berjudul 10 Tanda Bahwa Anda Telah Siap Untuk Pensiun ' dan ' 8 Tanda Bahwa Anda Seharusnya Telah Pensiun (Tetapi Anda Masih Bekerja)' , kita telah membahas masalah pensiun dari sudut pandang karyawan yang (1) Masih bekerja, tetapi mulai bertanya-tanya apakah ia telah siap untuk pensiun atau belum siap untuk pensiun? dan (2) Masih bekerja, tetapi berdasarkan kondisi fisik dan pekerjaannya, seharusnya ia telah pensiun.
Sudut pandang acuan bagi karyawan yang masih bekerja itu adalah usia pensiun normal sebagaimana diatur dalam peraturan Perusahaan, dan merujuk pada peraturan pensiun bagi pekerja sebagaimana ditentukan dalam peraturan pemerintah. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas pensiun dari sudut pandang karyawan itu sendiri, dan bukan pensiun menurut peraturan Perusahaan atau peraturan pemerintah.
Pensiun dini, pada dasarnya ditentukan sendiri oleh karyawan. Ketentuan yang berlaku saat ini adalah bahwa pensiun dini hanya boleh diambil paling cepat sepuluh tahun sebelum usia pensiun normal. Ketentuan lainnya yang harus dipatuhi adalah minimum masa kerja yang telah dilalui karyawan tersebut di Perusahaan, dan persetujuan pihak manajemen Perusahaan untuk karyawan yang ingin mengambil pensiun dini.
Di bawah ini adalah lima alasan seorang pekerja (karyawan) dapat mempertimbangkan untuk mengambil pensiun dini (dengan ketentuan bahwa persyaratan-persyaratan administrasi telah terpenuhi).
1. Rumah tempat tinggalmu telah lunas
Hampir selalu rumah tinggal yang dihuni seorang karyawan diperoleh melalui utang bank (KPR). Utang KPR umumnya berjangka waktu lima, sepuluh, lima belas tahun, atau bahkan lebih. Utang KPR seringkali merupakan utang terbesar dan terlama yang dimiliki oleh seorang karyawan. Jadi, dapat dimaklumi bahwa melunasi utang KPR seringkali merupakan upaya terbesar dari seorang karyawan (pekerja). Setelah utang KPR berhasil dilunasi, seorang karyawan mulai dapat mengarahkan usahanya ke hal-hal lain, misalnya pensiun atau pensiun dini.
2. Anda memiliki pertimbangan kesehatan yang mengganggu
Alasan lain bagi seorang karyawan untuk mengambil pensiun dini adalah masalah kesehatan yang kurang baik. Umumnya, karyawan yang pensiun dini karena pertimbangan kesehatan berharap bahwa dengan pensiun dini, maka ia akan dapat lebih banyak mencurahkan waktunya untuk memelihara kesehatannya, untuk lebih banyak berolah-raga, lebih memperhatikan pola makan yang sehat, lebih banyak beristirahat dan menghindari stress dari pekerjaan, dan lain-lain.
3. Anda telah berinvestasi secara bijaksana untuk dana pensiun
Alasan lain orang ingin pensiun dini, walaupun usianya belum mencapai usia pensiun normal, adalah karena investasi yang dulu dilakukannya telah berhasil dengan baik. Sekarang merupakan saat yang tepat untuk memetik hasilnya, dan lebih banyak mencurahkan perhatian pada investasinya yang telah tersebut.
Contohnya adalah seorang karyawan (sesungguhnya contoh dalam kasus ini adalah teman kuliah saya) yang rajin menyisihkan sebagian uang gajinya untuk memelihara ternak domba-dombanya (atau berkebun durian). Setelah berinvestasi dalam waktu yang cukup lama, peternakan dombanya ternyata sukses besar dan dombanya menjadi berlipat-lipat jumlahnya. Bagi pekerja (karyawan) ini, keluar dari pekerjaannya (pensiun dini) merupakan pilihan yang logis karena penghasilan yang diperoleh dari usaha peternakan dombanya sudah jauh lebih besar daripada gajinya selama bekerja sebagai karyawan di Perusahaan.
4. Anda ingin bepergian ( travelling ) lebih sering
Ada kalanya pekerjaan sehari-hari untuk menafkahi dirinya dan keluarga dari seseorang itu sangat berbeda dengan cita-cita atau keinginan terdalam dirinya. Ambil contoh, seorang pekerja kantoran yang sebenarnya sangat ingin menjadi  pilot  dan bepergian ke mana-mana seperti burung (?), tetapi karena satu dan lain hal ia harus terikat bekerja kantoran dari pukul 9.00 pagi sampai pukul 5.00 sore.
Jika suatu saat kemudian orang ini telah berhasil menafkahi keluarganya (membiayai sekolah anak-anaknya), dan mengumpulkan cukup uang untuk dirinya, maka dia akan merasa bahwa sekarang adalah saatnya untuk menikmati hidup dan pergi ke tempat-tempat yang diinginkannya (melakukan  travelling ). Pekerja (karyawan) ini dapat mengambil pensiun dini ( early retirement ) dari tempatnya bekerja, jika ia belum mencapai usia pensiun normal berdasarkan peraturan Perusahaan.
5. Anda telah mencoba mempraktekkan  Semi-Retirement 
Bagi seorang karyawan yang sudah mendekati usia pensiun, tetapi belum mencapai usia pensiun normalnya, seringkali dia sudah mulai mempertimbangkan (mempraktekkan) gaya  semi-retirement  dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya, dalam bekerja sehari-hari, karyawan ini tidak lagi mau menetapkan suatu target yang terlalu ambisius untuk pencapaian suatu projek (dan membuat banyak anggota team kerjanya  stress ).
Sebaliknya, karyawan ini mulai lebih banyak meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluh kesah dari para karyawan (juniornya) lain di kantornya (atas jadual yang terlalu ketat, atau target profit yang terlalu ambisius) dan membantu mencarikan solusi atas persoalan yang mereka hadapi.
Jika sebelumnya karyawan ini datang paling awal ke kantor, dan pulang paling akhir, maka sekarang ia bersikap lebih santai (rileks) dalam menyikapi semua hal yang terjadi di lingkungannya. Bagi rekan-rekannya di kantor, terlihat bahwa karyawan ini tengah mempraktekkan gaya hidup  semi-retirement .
Bagi karyawan yang sudah mempraktekkan gaya hidup  semi-retirement , dan merasa cukup nyaman ( comfortable)  dengan gaya hidup itu, maka setiap saat karyawan tersebut dapat mengambil pensiun dini jika diinginkan. Apakah Anda termasuk orang seperti ini?
 Oleh: Fredy Sumedap, CFA 

Sumber : IPS