ADRO Makin Fokus Untuk Perbesar Segmen EBT
Friday, October 22, 2021       08:36 WIB

Ipotnews - Meski harga batubara sedang naik tidak membuat PT Adaro Energy Tbk () mengerem diversifikasi bisnis. Secara paralel, perseroan bahkan tetap memperbesar segmen bisnis energi baru terbarukan (EBT).
Adapun, saat ini sedang dalam tahap penelitian intensif untuk pengembangan energi hidrogen bersama perusahaan asal Australia, Fortescue Metal Group. Langkah ini merupakan lanjutan atas penandatanganan perjanjian kerjasama antara pada April lalu.
Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pembangkit listrik dari sumber terbarukan, melalui Adaro Power saat ini juga aktif mengikuti tender proyek EBT yang digelar oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Proyek berbasis EBT tersebut meliputi energi biomassa, tenaga angin, dan panel surya supaya perusahaan memiliki portofolio dengan bauran energi yang seimbang.
"Adaro Power tengah dalam tahap finalisasi kontrak untuk peningkatan kapasitas panel surya di Terminal Khusus Batu Bara Kelanis," ujar Presiden Direktur Dharma Djojonegoro Adaro Power seperti dikutip  KONTAN , baru-baru ini.
Kapasitas pembangkit listrik tersebut rencananya akan ditingkatkan dari 130 kilowatt peak (kWp) menjadi 597 kWp. Pembangkit ini ke depan juga mampu menyediakan tenaga solar untuk Indonesia Bulk Terminal (IBT) dan berpotensi untuk digabungkan dengan panel surya secara hybrid dalam waktu dekat.
belum bersedia merinci target penyelesaian proyek tersebut dan besaran belanja modal atawa  capital expenditure  (capex) yang dikucurkan. NamunyYang terang, siap berinvestasi lebih besar untuk segmen EBT.
"Kami sangat terbuka untuk berdiskusi dan bermitra dengan pengembang EBT berpengalaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Kemitraan ini juga terbuka untuk pengembangan proyek baru ( greenfield ) maupun untuk kerjasama dalam akuisisi proyek yang sudah berjalan," tambah Dharma.
Sebagai informasi, tahun ini menganggarkan capex sekitar US$ 200 juta hingga US$ 300 juta. Hingga paruh waktu pertama tahun ini, sebesar US$ 76 juta sudah terserap. (winardi)

Sumber : Admin