ARNA Yakin Kinerja Tahun Ini Dipastikan Moncer
Monday, October 19, 2020       18:02 WIB

Iponews - Meski kinerja terhalang oleh pandemi Covid-19, PT Arwana Citramulia Tbk () optimistis membukukan kinerja akan moncer tahun ini.
Menurut Chief Financial Officer , Rudy Sujanto perseroan merevisi naik proyeksi laba bersih untuk sepanjang 2020 menjadi Rp300 miliar dari sebelumnya sebesar Rp264 miliar. Dia pun optimistis kinerja  bottom line  pada akhir 2020 akan lebih tinggi daripada target yang telah ditetapkan perseroan awal tahun ini.
"Memperhatikan kinerja kuartal III/2020, kami prediksikan laba bersih sepanjang 2020 sekitar Rp300 miliar, bertumbuh sekitar 40 persen dibandingkan dengan 2019," jelas Rudy seperti dikutip  Bisnis , Senin (19/10).
Adapun pada kuartal III/2020, membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp221,5 miliar. Pencapaian tersebut berhasil tumbuh 38,31 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp160,13 miliar. Kendati demikian, mencatatkan penurunan pendapatan menjadi hanya sebesar Rp1,61 triliun, turun tipis 1,1 persen dari pencapaian kuartal III/2019 sebesar Rp1,63 triliun.
Pendukung utama pertumbuhan kinerja bottom line perseroan adalah penurunan harga gas industri sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 8 Tahun 2020 tentang Cara Penetapan Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri yang berlaku pada tahun ini.
Dalam beleid tersebut, harga gas bumi tertentu di titik serah pengguna gas bumi ( plant gate ) ditetapkan sebesar US$6 per MMBTU yang diperuntukkan bagi tujuh golongan industri yakni pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
"Konsumsi gas [mmbtu/m2] turun sekitar 8 persen dan harga gas turun dari US$9 per MMBTU menjadi US$6 per MMBTU yang mulai kami bukukan mulai Juni 2020," papar Rudy.
Penurunan harga gas industri berhasil membuat  cost of goods sold  ( COGS ) atau harga jual rata-rata perseroan turun lima persen dan biaya penjualan yang juga berhasil ditekan hingga 12 persen lebih rendah daripada realisasi kuartal III/2019. Hal itu pun tercermin dari menyusutnya beban pokok penjualan menjadi sebesar Rp1,12 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,2 triliun. Selain itu, beban penjualan pun berhasil turun hanya menjadi sebesar Rp139,1 miliar.
Dengan demikian, laba per saham perseroan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pun ikut naik menjadi Rp30,17 per saham dibandingkan dengan kuartal III/2019 sebesar Rp21,81 per saham. (winardi)

Sumber : Admin