Abaikan Surplus Neraca Perdagangan, IHSG Konsisten Melemah
Monday, September 16, 2019       12:42 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tidak merespon laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan perdagangan pada Agustus 2019 lalu surplus.
Siang ini IHSG terkoreksi ke level 6.219 atau melemah 1,82 persen. Di awal perdagangan, IHSG juga tercatat melemah di level 6.262.
Meski sempat menyentuh level tertinggi yaitu 6.266 dan terendah 6.197 di sepanjang perdagangan hingga jeda sesi Ini, IHSG terus berada di zona merah. Sebanyak 274 emiten menjadi faktor pendorong pelemahan IHSG berlanjut karena terkoreksi. Sementara 107 emiten menguat dan 132 emiten stagnan.
Dari sisi sektoral terlihat sebanyak delapan sektor melemah dan hanya dua sektor yang menguat yaitu sektor pertambangan sebesar 1,28 persen menjadi 1.691 dan sektor perkebunan menguat 0,23 persen menjadi 1.368. Untuk sektor yang melemah diantaranya adalah konsumer 6,03 persen menjadi 2.223 dimana sekaligus menjadi sektor yang mengalami pelemahan paling dalam.
Kemudian sektor manufaktur terkoreksi 4,20 persen menjadi 1.465, aneka industri melemah 2,14 persen menjadi 1.172, keuangan melemah 1,23 persen menjadi 1.253, industri dasar melemah 1,74 persen menjadi 883, properti melemah 0,36 persen menjadi 497, infrastruktur melemah 0,14 persen menjadi 1.195 dan sektor perdagangan melemah 0,67 persen menjadi 806.
Adapun emiten yang menjadi top gainer versi Kompas100 adalah (7,14 persen), (5,09 persen), (4,67 persen), (3,20 persen), dan (3,12 persen). Sedangkan emiten yang stagnan harga sahamnya adalah , , , dan . Kemudian emiten yang terkoreksi paling dalam di antaranya adalah (-17,81 persen), (-17,14 persen), TAPIA (-6,46 persen), (-5,06 persen), dan (-4,86 persen).
Dari statistik market, investor asing tercatat dominan melakukan penjualan saham dengan nilai penjualan nett mencapai Rp474,74 miliar dan volume 22.495 lot. Adapun saham - saham yang paling banyak dilepas asing adalah , , , dan .
(Marjudin).

Sumber : admin