Anabatic Bidik Dana Rights Issue Rp 396,12 Miliar
Wednesday, August 21, 2019       09:46 WIB

JAKARTA - PT Anabatic Technologies Tbk () berencana menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD)  pada 30 September 2019 mendatang. Perseroan berharap mengantongi dana Rp 396,12 miliar dari aksi tersebut.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan pada Selasa, 20 Agustus 2019, perseroan akan melepas sebanyak 440,13 juta saham atau 19,01% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Adapun, harga pelaksanaan ditetapkan Rp 900 per saham.
Dana hasil right issue ini, yakni sekitar Rp 382,49 miliar akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal di PT Computrade Technology International (CTI) menjadi 99,9% dari kepemilikan sebelumnya sebesar 55%. Sementara sisa dana right issue lainnya akan digunakan untuk modal kerja dan kepentingan anak usaha.
Dengan adanya peningkatan modal di CTI, Anabatic Technologies berharap mendorong visi perseroan menjadi perusahaan terdepan di industri teknologi informasi. Melalui peningkatan modal ini pula bisa mendorong penjualan cloud and digital platform yang berkontribusi signifikan terhadap perseroan.
 Right issue ini ditargetkan meraih pernyataan efektif pada 16 September 2019, sehingga perdagangan saham right bisa digelar pada 24-27 September 2019. Sedangkan, pencatatan right issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 30 September 2019.
Perseroan menyebutkan bahwa pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya akan terdelusi maksimal 19,01%. Pemegang saham Anabatic Technologies, yakni PT Artha Investama Jaya akan mengalihkan haknya kepada para pemegang saham CTI sebanyak 148,74 juta lembar saham dan 7,21 juta kepada TIS Inc. Sementara TIS Inc akan mengeksekusi haknya sebanyak 134,28 juta saham.
Adapun jumlah HMETD Artha Investama Jaya yang dialihkan kepada pemegang saham CTI adalah, Harry Surjanto Hambali sebanyak 46,27 juta saham, Maria Djuanda sebanyak 41,31 juta saham, Rahmat Gunawan sebanyak 21,48 juta saham, Velma Sanantha sebanyak 16,52 juta saham dan Lie David Limina sebanyak 13,22 juta saham serta PT Inti Sekawan Investama sebanyak 9,91 juta saham.
Dengan tidak dieksekusinya HMETD Artha Investama Jaya dan dialihkan kepada para pemegang saham CTI, maka struktur kepemilikan saham Anabatic menjadi Artha Investama Jaya sebanyak 28,7%. Sebelumnya, kepemilikan saham Artha Investama Jaya mencapai 35,43%.
Sementara kepemilikan saham TIS Inc meningkat menjadi 30,82% dari 30,51% pada posisi sebelumnya. Sedangkan sisanya dimiliki oleh pemegang saham CTI dan masyarakat sebanyak 15,04%.
Sementara hingga kuartal I-2019, perseroan membukukan rugi sebesar Rp 5,74 miliar. Padahal pada kuartal I-2018, perseroan bisa membukukan laba bersih Rp 18,41 miliar. Penjualan perusahaan juga turun dari Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,15 triliun.

Sumber : INVESTOR DAILY