Apexindo Pratama Duta (APEX) pilih fokus utilisasi rig di tahun ini
Saturday, February 22, 2020       08:49 WIB

JAKARTA - PT Apexindo Pratama Duta Tbk () memastikan akan berfokus pada utilisasi  rig  yang dimiliki termasuk pencarian kontrak untuk  rig  yang akan habis masa kontraknya di tahun ini.
 General Manager Corporate Finance  Apexindo Pretycia Darma bilang pada tahun ini sejumlah  rig  milik akan habis kontraknya.
"Kebetulan rig yang akan habis di 2020 adalah tipe  rig  yang cocok untuk di daerah rawa dan cocok untuk Blok Mahakam. Saat ini beberapa rig masih bekerja disana dan kita berharap ada kontrak berkelanjutan disana," jelas Pretycia ditemui di kantornya, Jumat (21/2)
Pretycia melanjutkan pihaknya menyiapkan alokasi belanja modal khusus untuk pemeliharaan dan perawatan peralatan. Kendati demikian ia masih belum mau mengemukakan alokasi belanja modal secara keseluruhan yang disiapkan oleh pada tahun ini.
Kontan.co.id mencatat, khusus untuk perawatan  rig , perusahaan menyiapkan belanja modal sebesar US$ 4 juta.
Disisi lain,  Rig jack up  berbendera Indonesia milik Apexindo yaitu Rig Raniworo tengah berada dalam proses reaktivasi guna memenuhi kontrak kerja yang didapatkan dari Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC).
Adapun, kontrak yang didapatkan Raniworo pada Desember 2019 memiliki durasi kontrak selama 1 tahun untuk pengerjaan 3 sumur dengan opsi perpanjangan kembali selama satu tahun. Target  spud in  sumur pertama adalah pada kuartal 1 tahun 2020.
Sekedar informasi, kontrak dari PHENC menandai beroperasi kembalinya rig ini mengingat Raniworo terakhir bekerja 2 tahun lalu di bulan Desember 2017 dan memasuki periode  warm stack  mulai bulan Januari 2018.
Yohanes Setiawan selaku Rig Manager Raniworo dalam keterangan resmi menuturkan ada beberapa tantangan yang dihadapi terkait dengan proses reaktivasi ini.
Ia menjelaskan, tantangan yang dihadapi terutama perihal  deadline  yang cukup ketat, minimnya personel dan periode reaktivasi yang bertepatan dengan libur Natal serta Tahun Baru. Ketika Raniworo memenang kan kontrak ini, personel yang dimiliki sangat terbatas, termasuk dua posisiBarge Master dan Senior Eletrician.
Yohanes mengungkapkan, pihaknya mencari solusi dengan meminta dukungan dari rekan-rekan lainnya yang berada di kantor maupun  off-duty 
personel dari  rig-rig  lainnya sehingga reaktivasi ini memiliki Cukup personel untuk dapat membantu prosesnya
"Raniworo diketahui telah berada dalam kondisi  warm stack  selama dua tahun, hal tersebut tentu menjadi pertimbangan klien kita. Tapi kita meyakinkan klien kalau memang Raniworo ini siap untuk bekerja Sesuai dengan standard kondisi yang diminta oleh klien dan akan kita buktikan bahwa Kita bisa," ujar Yohanes dalam keterangan resmi perusahaan, dikutip Jumat (21/2).
Menurutnya, kondisi  warm stack  cukup menguntungkan bagi  rig  Raniworo sebab membuat pihaknya dapat mengidentifikasi kekurangan-kekurangan Raniworo. Selain itu, hal tersebut memungkinkan perencanaan solusi untuk dilakukan sehingga kegiatan reaktivasi lebih terstruktur dan efisien.
Yohanes melanjutkan, pada Januari 2020, Raniworo telah melengkapi keseluruhan personel yang dibutuhkan. Saat ini di bulan Februari 2020, Raniworo telah mencapai sekitar 80% proses reaktivasi sebelum jadwal  spud in  di kuartal pertama 2020.
Yohanes berharap Rig Raniworo dapat terus mempertahankan catatan keselamatan kerja yang baik yaitu 14 tahun 3 bulan tanpa kecelakaan dan juga dapat memberikan kontribusi yang maksimal untuk Apexindo.
Dalam catatan Kontan.co.id, mulai melirik proyek pengeboran panas bumi di 2020 mendatang. Asal tahu saja, selain rig laut lepas, juga memiliki rig darat yang diperuntukkan bagi pengeboran migas maupun panas bumi.
"Ada dua proyek panas bumi yang kita tertarik untuk terlibat atau masuk tapi belum bisa saya detailkan dimana," ungkap Direktur Mahar Sembiring di Jakarta.
Mahar melanjutkan, jika proyek tersebut terealisasi maka di semester 2 2020 mendatang barulah ada kepastian pengadaan rig yang bisa diperoleh. Meskipun ada perbedaan teknik untuk pengeboran sektor migas dengan sektor panas bumi, Mahar mengaku pihaknya sangat siap.
Ia menjelaskan, panas bumi bukan merupakan sektor baru bagi . "Kita memiliki pengalaman yang sangat panjang di panas bumi, dan  performance  kita sangat baik. Tidak ada masalah untuk panas bumi," jelas Mahar.

Sumber : KONTAN.CO.ID