Asia akan Menangkan Perebutan Dana Global Setelah Mengatasi Pandemi: Fidelity, Aberdeen, Capital
Tuesday, June 30, 2020       14:33 WIB

Ipotnews - Sejumlah manajer investasi meyakini bahwa bursa saham Asia akan mendapatkan lebih banyak alokasi dana investor global, didukung oleh penanganan yang lebih baik terhadap wabah virus korona.
Manajer investasi di sejumlah perusahaan, termasuk Fidelity International Ltd., Aberdeen Standard Investments dan Capital Group Cos. Berpendapat, bahwa harga saham yang relatif murah dan ruang kebijakan yang lebih besar menjadi alasan utama yang akan mengarahkan dana-dana di pasar global ke ekuitas Asia.
"Dalam jangka panjang, kemungkinan kita bisa melihat rotasi aset ke Asia," kata Catherine Yeung, direktur investasi di Fidelity International. "Meskipun portofolio global tetap  underweight  terhadap  emerging market , termasuk Asia, penilaian yang menarik dan profil pertumbuhan ekonomi Asia dan korporasi yang mendasarinya, dapat mendukung rotasi," imbuhnya, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (30/6).
Indeks MSCI Asia Pacific telah naik hampir 30% dari level terendahnya di bulan Maret, meskipun masih mengikuti kenaikan 34% pada indeks S&P 500. Kinerja buruk terjadi karena investor asing menarik sekitar USD140 miliar dari pasar Asia tahun ini. Meskipun demikian beberapa pasar termasuk India, Taiwan dan Vietnam telah mulai melihat arus masuk bersih bulan ini.
Ketika kasus virus korona melonjak lagi di beberapa negara bagian AS, Asia mungkin mendapat manfaat dari persepsi bahwa wabah semakin terkendali.
"Investor global cenderung merespons secara positif atribut menarik pasar Asia, mungkin karena fakta bahwa pandemi Covid-19 telah ditangani dengan lebih efektif oleh banyak negara di kawasan ini," kata Steven Watson, manajer portofolio di Capital Group. "Konsekuensi ekonomi Asia mungkin tidak senegatif kawasan lain," Watson menambahkan.
Titik terang telah tampak seperti meningkatnya data penjualan ritel dan keuntungan perusahaan industri China, serta berkurangnya penurunan ekspor di Korea Selatan. Selain itu, bank sentral di kawasan ini terlihat memiliki lebih banyak amunisi yang dapat dikerahkan dibanding bank sentral dunia lainnya.
"Sejauh ini, para pembuat kebijakan Asia telah mengikuti versi 'ringan' dari buku pedoman ekonomi negara maju," kata Kristy Fong, direktur investasi di Aberdeen Standard. "Para bankir bank sentral di kawasan ini memiliki ruang untuk meningkatkan respon mereka," di tengah kekhawatiran wabah lebih lanjut.
Faktor lain yang terlihat menguntungkan Asia adalah valuasinya yang relatif murah. Meskipun saham Asia bersiap untuk mencatatkan kuartal terbaik sejak 2009, menurut data Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan dengan diskon sekitar 26% terhadap S&P 500 dengan kelipatan keuntungan satu tahun ke depan dan diskon 58% dari harga buku.
"Semua tersedia di Asia, dan dalam jangka panjang, masih bisa dijual," kata Vikas Pershad, manajer portofolio di M&G Investments (Singapore) Pte. "Untuk alasan itu, investor dengan portofolio global harus menyeimbangkan kembali alokasi modalnya, dengan eksposur yang lebih besar ke Asia," ujarnya.
Namun demikian, ada beberapa risiko yang dapat menggagalkan narasi positif untuk ekuitas Asia. William Yuen, direktur investasi di Invesco Hong Kong Ltd., mengekspektasikan arus masuk dana bisa berasal dari pengurangan kepemilikan di kelas aset lainnya. Dia memperingatkan bahwa setiap ketegangan yang meningkat antara AS dan China, kejutan negatif dalam ekonomi China, atau gelombang kedua infeksi Covid-19 dapat menyebabkan volatilitas pasar. (Bloomberg)

Sumber : Admin