BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, Rupiah Ditutup Menguat
Thursday, June 23, 2022       16:16 WIB

Ipotnews - Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Juni 2022 untuk mempertahankan suku bunga acuan, BI 7-days reverse repo rate sebesar 3,50%, mendorong penguatan tipis nilai tukar rupiahterhadap dolar AS pada sore ini.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (23/6) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp14.840 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 22 poin atau 0,15% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore kemarin (22/6) di level Rp14.862 per dolar AS.
Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk ( BMRI ), Reny Eka Putri mengatakan bahwa kurs rupiah menguat justru karena pelaku pasar merespon positif keputusan BI untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan. "Keputusan ini membuat momentum stabilitas pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga. Justru langkah ini diapresiasi oleh pasar," kata Reny saat dihubungi oleh Ipotnews, Kamis sore.
Namun penguatan rupiah dibatasi olehtekanan dari faktor eksternal. Kemarin Ketua The Fed Jerome Powell kembali menegaskan sikapnya tentang kebijakan  hawkish  the Fed selama inflasi AS masih tetap sangat tinggi. "Untungnya selain keputusan BI, juga ada  capital inflow  hari ini yang membuat rupiah tetap bisa menguat meskipun tipis," ujar Reny.
Selain menahan suku bunga acuan 3,5%, BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Gubernur BI Perry Warjiyomengatakan keputusan ini sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar, serta tetap mendukung pertumbuhan ekonomi, di tengah naiknya tekanan eksternal terkait dengan meningkatnya risiko stagflasi di berbagai negara.
Dari AS, kebijakan suku bunga yang agresif kembali ditegaskan Powell saat memberikan testimoninya di hadapan Kongres AS. Powell juga menyatakan kenaikan suku bunga selanjutnya akan tergantung data ekonomi terbaru, khususnya inflasi serta outlook perekonomian.
Di semester II 2022, The Fed masih akan mengadakan rapat kebijakan moneter 4 kali lagi, yakni di Juli, September, November dan Desember. Hinggaakhir tahun ini, the Fed memproyeksikan suku bunga berada di kisaran 3,25% - 3,5%. Ini artinya akan ada kenaikan 175 bp lagi. (Adhitya)

Sumber : Admin

berita terbaru
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:31 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AALI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:28 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of COCO
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:25 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of HEAL
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:13 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of TGKA
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:08 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MTMH
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:05 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASGR
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:01 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ACST