Bagi Dividen hingga Rights Issue, BSM Lines (BSML) Ungkap Prospek Bisnis
Wednesday, April 17, 2024       18:29 WIB

JAKARTA, investor.id - Emiten jasa pengangkutan laut dan logistik, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk () atau BSM Lines akan membagikan dividen sebesar Rp 3 miliar. Hal itu telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu (17/4/2024).
Adapun sisa laba bersih BSM Lines tahun 2023 sebesar Rp 14,07 miliar akan dicatat sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan.
Sesuai rencana, dividen BSM Lines akan disetor kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 25 Mei 2024 pukul 16.00 WIB.
Sebagai perbandingan, tahun lalu, emiten berkode saham tersebut juga membagikan dividen. Saat itu, membagikan dividen Rp 3 miliar, setara dengan 18,71% dari saldo laba tahun 2022 yang sebesar Rp 16,03 miliar.
Direktur Utama David Desanan Anan Winowod mengatakan, alokasi penggunaan laba bersih tahun 2023 sebagai dividen merupakan wujud komitmen perusahaan yang ingin memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Pembagian dividen tersebut sudah mempertimbangkan keuntungan atau saldo laba positif tahun fiskal dan kewajiban perusahaan untuk mengalokasikan dana cadangan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kondisi keuangan.
"Tingkat pertumbuhan bisnis ke depan juga menjadi pertimbangan dalam pembagian dividen," kata David dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).
Dia menegaskan, berhasil mencatatkan pencapaian positif pada 2023. Laba bersih perseroan mencapai Rp 17,07 miliar, meningkat 6,56% dibandingkan tahun 2022 yang senilai Rp 16,02 miliar.
Hal itu terbukti dengan kemampuan menurunkan beban pokok pendapatan hingga 11,5% menjadi Rp 270,97 miliar pada 2023 dari Rp 306,2 miliar pada 2022. "Peningkatan laba bersih menunjukkan strategi perusahaan yang efektif dalam mengelola situasi ekonomi hingga berhasil menjaga profitabilitas," tutur dia.
Prospek dan Rights Issue 
Lebih lanjut David mengatakan, terus melakukan evaluasi agar dapat menerapkan kebijakan strategis yang tepat, sehingga perseroan mampu secara konsisten menjaga pertumbuhan. Prospek usaha pada 2024 pun terbilang cerah, seiring peningkatan aktivitas produksi dan kebutuhan bahan baku, energi, serta jasa angkutan, termasuk batu bara.
Dengan demikian, dapat memanfaatkan peluang atas peningkatan berbagai sumber daya alam yang menjadi bahan baku industri seperti nikel dan batu bara guna mendukung aktivitas industri yang berpotensi meningkat.
Produksi batu bara nasional pada 2023 masih mencatatkan pertumbuhan yang konsisten, sehingga perseroan dapat meraup potensi tingginya permintaan atas jasa angkutan laut, serta mendukung perusahaan-perusahaan pertambangan dalam mengangkut hasil tambang.
Di sisi lain kebijakan hilirisasi nikel, ditambah dengan meningkatnya popularitas mobil listrik, menempatkan Indonesia di posisi yang sangat diuntungkan pada tren transisi mobil listrik. Ini masih menjadi salah satu faktor dalam meningkatnya kegiatan industri nikel dalam pangsa domestik.
"Hal itu menjadi salah satu pangsa pasar yang captive bagi perseroan untuk terlibat dalam angkutan transportasi aktivitas produksi nikel," ungkap David.
Saat ini, mengoperasikan 12 belas set kapal tug & barge, baik milik sendiri maupun armada sewa untuk mendukung peningkatan volume layanan perseroan. "Kami berharap melalui strategi dan rencana bisnis yang terukur, perseroan dapat meningkatkan pangsa pasar dari sebelumnya sebesar 2% menjadi sebesar 6% dalam 5 tahun ke depan," ujarnya.
Sementara itu, selain RUPST, juga menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dengan agenda penambahan modal ditempatkan dan disetor dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue . Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 400.000.000 saham.
Adapun kepastian jumlah saham baru yang dikeluarkan, harga pelaksanaan rights issue , dan kepastian penggunaan dana serta jadwalnya akan ditentukan kemudian.

Sumber : investor.id

berita terbaru