Bangun Pembangkit Listrik Program 35 GW, PTPP Akui Hadapi Sejumlah Tantangan
Friday, September 06, 2019       17:03 WIB

Ipotnews - PT PP (Persero) Tbk () menghadapi sejumlah tantangan selama proses konstruksi pembangunan empat pembangkit listrik di lokasi terpencil yang merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas pembangkit 35 GW.
Hal tersebut disampaikan manajemen melalui keterbukaan imformasi yang dilansir PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (6/9). "Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan konsumsi listrik masyarakat akan meningkat menjadi 1.129 KWH/kapita," demikian disebutkan dalam keterbukaan informasi .
Keterangan juga menyebutkan bahwa konsumsi listrik di Indonesia secara kontinyu menunjukkan adanya peningkatan dan mengubah gaya hidup penduduk. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM , konsumsi listrik di Indonesia di 2017 mencapai.1.012 Kilowatt per Hour (KWH)/kapita atau meningkat 5,9 persen dari tahun sebelumnya.
Lebih lanjut disebutkan , guna mengantisipasi kenaikan konsumsi listrik masyarakat, pemerintah juga meningkatkan kapasitas pembangkit pada tahun ini menjadi sebesar 65 GW dari realisasi tahun lalu sebesar.60GW. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mencanangkan program pemerintah 35 GW di Indonesia.
Saat ini, rasio elektrifikasi di seluruh provinsi Indonesia sudah di atas 70 persen, kecuali Nusa Tenggara Timur dan Papua. "Guna mendukung program pemerintah 35 GW tersebut, terutama di daerah terpencil di timur Indonesia, sebagai perusahaan konstruksi, EPC dan investasi diberi kepercayaan mewujudkan pembangunan empat pembangkit listrik pada waktu bersamaan di lokasi terpisah dan terpencil untuk Dual Fuel Mobile Power Plant".
Selama proses pembangunan pembangkit itu, bekerja sama dengan Wrtsil Finland sebagai pemasok utama gas engines. Seluruh mesin pendukung pembangkit listrik dirakit dan dikirim dari Finlandia melalui jalur laut. "Berbagai tantangan yang dihadapi.Perseroan selama proses konstruksi, mulai dari keterbatasan sumber daya, jalur pengiriman engine gas yang jauh, tantangan geografis, kondisi cuaca serta masa konstruksi yang cukup singkat".
Empat pembangkit yang dibangun tersebut, yakni:
1. Mobile Power Plant 20 MW Nabire PLTMG di Nabire, Papua dengan masa pembangunan selama enam bulan.
2. Mobile Power Plant Ternate 30 MW PLTMG di Pulau Ternate, Maluku Utara dengan masa pembangunan selama enam bulan.
3. Mobile Power Plant 20 MW Flores MHP di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dengan masa pembangunan selama 12 bulan.
4. Mobile Power Plant PLTMG Bontang 30 MW di Bontang, Kalimantan Timur dengan masa pembangunan selama sembilan bulan.
(Budi)

Sumber : admin