Bank Mega (MEGA) Bagikan Dividen Rp2,45 Triliun
Saturday, March 02, 2024       08:47 WIB

IDXC hannel - PTBank MegaTbk () dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan memutuskan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 Rp3,5 triliun sebagai berikut:
Sekitar 70% atau sebesar Rp2,45 triliun akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen tunai. Sedangkan sisanya akan dibukukan sebagai saldo laba dan sebagian disisihkan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 70 UUPT
Dalam siaran pers Jumat (1/3/2024), rapat telah menyetujui pengunduran diri Wakil Komisaris Utama Yungky Setiawan yang diterima Perseroan tanggal 5 Februari 2024. Perseroan juga telah melakukan keterbukaan informasi pada tanggal 7 Februari 2024 di website Bursa Efek Indonesia dan website Perseroan, serta melaporkan pengunduran diri tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Selain itu, pada mata acara Rapat ini juga telah memutuskan pengangkatan kembali anggota Direksi Perseroan, yang masa jabatannya akan berakhir sejak ditutupnya Rapat ini.
Dengan demikian, maka susunan Pengurus Perseroan setelah ditutupnya RUPST menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Chairul Tanjung
Komisaris Independen : Achjadi Ranuwisastra
Komisaris Independen : Lambock V. Nahattands
Komisaris Independen : Hizbullah
Direksi
Direktur Utama : Kostaman Thayib
Wakil Direktur Utama : Indivara Erni
Wakil Direktur Utama : Lay Diza Larentie
Direktur : Madi Darmadi Lazuardi
Direktur : Martin Mulwanto
Direktur : C. Guntur Triyudianto
Direktur : YB Hariantono
Direktur : Yuni Lastianto
Pengangkatan kembali tersebut berlaku efektif terhitung sejak saat Rapat ini ditutup sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2029 (dua ribu dua puluh sembilan), dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
Penetapan honorarium dan tunjangan lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2024, serta Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi.
Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan.
Kinerja Moncer Bank Mega
"Bank Mega membukukan laba bersih (PAT) Tahun 2023 sebesar Rp3,51 Triliun dibanding Rp4,05 Triliun pada periode yang sama Tahun 2022," ujarKostamandalam rilis.
Dibandingkan dengan bank BUKU III dan BUKU IV yang sudah mengeluarkan laporan keuangan, profit Bank Mega sementara di urutan ke delapan terbesar.
Sementara itu, total Aset Bank Mega pada tahun 2023 menjadi Rp132,05 Triliun. Dibandingkan dengan perbankan yang telah mengeluarkan laporan keuangannya, posisi aset Bank Mega untuk saat ini masih berada di urutan ke 18.
"Penyaluran Kredit di 2023 tercatat sebesar Rp66,29 triliun. Bank tetap fokus menyalurkan kredit kepada segmen Korporasi dan Joint Financing," paparnya.
Rasio Kredit bermasalah (NPL Gross) tahun 2023 tetap terjaga sebesar 1,57% dengan NPL Net sebesar 1,18%. Rasio NPL Gross Bank Mega ini masih berada dibawah NPL Gross Perbankan sebesar 2,19% per posisi Desember 2023.
Pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega tahun 2023 tercatat sebesar Rp89,44 Triliun, dimana Deposito masih mendominasi DPK yaitu 71,17% dari total DPK.
Komposisi membaik Tahun 2023 menjadi 28,83% dibandingkan periode Tahun 2022 sebesar 26,76%, yang disebabkan meningkatnya Tabungan yang tumbuh 6% menjadi Rp15,66 triliun.
"Ditengah-tengah situasi yang masih menantang, Bank Mega mampu menjaga ketahanan permodalan dan tingkat likuiditas yang memadai guna mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan," ungkapnya.
Hal tercermin dari posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,17%, serta Loan to Deposit Ratio (LDR) yang terjaga dalam level 74,03%. Sementara itu Rasio NIM tercatat sebesar 5,21% pada tahun 2023.
Pada Tahun 2024, Bank Mega melakukan refocusing business strategy sebagai berikut:
1. Peningkatan dana pihak ketiga dengan fokus peningkatan pada nasabah ritel.
2. Peningkatkan penyaluran kredit dengan tetap berlandaskan pada prudential banking dan mencermati industri yang akan dibiayai
3. Fokus pada peningkatan bisnis kartu kredit
4.Fokus meningkatkan Fee Base income dari Treasury dan bisnis lainnya. Adapun target rasio LDR sesuai dengan kebijakan Bank berkisar pada level 70%.
Meningkatkan efisiensi dalam biaya-biaya lainnya dengan target rasio BOPO di kisaran 63%.
Transformasi teknologi informasi untuk mendukung perkembangan bisnis retail dan perbankan digital, mitigasi risiko operasional serta efisiensi biaya operasional melalui otomasi proses operasional.

Sumber : idxchannel.com