Beban Capex Melonjak, Namun Kinerja JSMR Diyakini Tetap Solid
Friday, October 26, 2018       15:22 WIB

Ipotnews - Target price saham PT Jasa Marga Tbk () dipertahankan pada level Rp6.150 karena diyakini manajemen perseroan dapat menjaga kinerja solidnya pada kuartal selanjutnya.
Saham ditransaksikan dengan rasio PE sebesar 12,4 kali pada proyeksi tahun 2018 (FY18F) dan 13,2 kali pada FY19F. "Kami pertahankan rating Buy dengan potensi upside sebesar 46,4 persen dari harga saat ini," demikian ulasan Analis Indo Premier Sekuritas, Hasan seperti dikutip dari risetnya.
Kinerja Laba
Laba bersih tercatat Rp1,7 triliun atau terpangkas 11,8 persen (YoY). Kinerja perseroan ditopang oleh kenaikan pendapatan yang mencapai 18,7 persen menjadi Rp27,4 triliun. Pendapatan tol naik 5,1 persen (YoY), konstruksi naik 24,3 persen (YoY), divestasi aset sebesar Rp876 miliar. Divestasi mencakup JLB dan tol Trans Jawa.
Secara triwulanan, pendapatan turun tipis -3,3 persen (YoY) menjadi Rp8,7 triliun sebagai akibat penurunan pendapatan tol dalam kota sebesar 32,2 persen (QoQ) dan tol Cikampek-Padalarang (turun 19,3 persen QoQ).
Laba operasi dan laba bersih tumbuh masing-masing 5,2 persen (QoQ) dan 72,3 persen (QoQ) menjadi Rp1 triliun dan Rp708 triliun.
Lonjakan Beban
masih membutuhkan sedikitnya Rp1o triliun untuk membiayai 140 km tol baru lainnya yang diproyeksikan rampung pada 2019. Pada Juli perseroan menerima dana tunai Rp1,9 triliun hasil divestasi kepemilikan di 3 proyek jalan tol yakni Batang-Semarang, Ngawi-Kertosono dan Solo-Ngawi.
Kenaikan beban bunga yang cepat mendorong marjin bersih akan terus turun. Pada 2018 marjin bersih tersebut diproyeksikan turun 6,2 persen dan pada 2019 turun 5,6 persen, menghasilkan pertumbuhan laba yang turun dan cash flow operasional yang lebih ketat.
Kenaikan penjualan dari percepatan pekerjaan konstruksi akan mengimbangi tekanan pendapatan setelah divestasi beberapa rual tol Trans Jawa yang telah beroperasi. Hasil penjualan aset akan digunakan untuk membiayai proyek jalan tol baru dan mengurangi kebutuhan kredit baru. Perseroan juga berencana menerbitkan Difra yang mana adalah suatu skema pembiayaan pada anak perusahaan melalui refinancing kredit bank dan investasi langsung.
Integrasi Tol
"Diyakini terdapat potensi efisiensi operasional dari penutupan beberapa gerbang tol sebagai dampak integrasi," tambah Hasan.
Pada Juli 2018, mengubah sistem transaksi menjadi sistem terbuka di jalan tol Semarang yang mana telah mengantarkan kenaikan pendapatan sebesar 10 persen (YoY) di periode 9 bulan 2018 (9M18).
Juga pada September 2018, telah mengintegrasikan ruas jalan tol dengan operator jalan tol lainnya. Dan diyakini hal ini berdampak positif yang terlihat pada periode 4Q18.
(Riset Indo Premier Sekuritas)

Year To 31 Dec

2016A

2017A

2018F

2019F

2020F

Revenue (RpBn)

16,661

35,092

37,167

38,528

39,886

EBITDA (RpBn)

4,626

4,701

5,758

6,071

7,347

EBITDA Growth (%)

20.7

1.6

22.5

5.4

21.0

Net Profit (RpBn)

1,803

2,094

2,296

2,157

2,650

EPS (Rp)

248

288

338

317

390

EPS Growth (%)

28.1

16.1

17.1

(6.1)

22.9

Net Gearing (%)

127.9

139.3

199.5

197.9

187.5

PER (x)

15.1

13.6

12.4

13.2

10.8

PBV (x)

2.1

1.9

1.4

1.3

1.2

Dividend Yield (%)

0.7

1.4

1.8

1.7

2.0

EV/EBITDA (x)

10.1

10.6

12.6

12.4

10.8

 source: , Indo Premier Sekuritas ; Share Price Closing as of 25 October 2018 


Sumber : admin