Blok Wabu menjadi harapan baru bagi Antam (ANTM)
Friday, October 23, 2020       09:18 WIB

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk ( ANTM ) bersiap untuk mengelola tambang emas Blok Wabu, yang merupakan hasil penciutan wilayah PT Freeport Indonesia ( PTFI ). Pengelolaan Blok Wabu bakal mendongkrak portofolio emas ANTM , khususnya dari sisi produksi di hulu.
 General Manager Unit Geomin & Technology Development   ANTM Tri Hartono menyampaikan, saat ini pihaknya masih melakukan diskusi bersama MIND ID selaku holding pertambangan BUMN untuk menyusun rencana detail dalam pengelolaan Blok Wabu. Kata dia, penugasan untuk mengelola Blok Wabu menjadi harapan baru ANTM yang saat ini hanya mengandalkan produksi emas dari Pongkor dan Cibaliung.
"Kita internal sering diskusi (dengan MIND ID) saat ini Antam untuk emas tinggal di Pongkor dan Cibaliung. Ya tentunya menjadi baru Antam, apabila nanti ditugaskan untuk mengelola Wabu," kata Tri dalam workshop media yang digelar MIND ID secara daring, Kamis (22/10).
Tri yakin ANTM bisa mengelola dan memproduksi emas di Blok Wabu. Selain karena pengalaman ANTM dalam eksplorasi dan produksi emas, saat ini ANTM juga dibantu oleh holding pertambangan. "Saya kira kami siap, karena punya pengalaman. Sekarang juga dengan MIND ID, tentunya kita diskusi, bagaimana men-develop Wabu," sambung Tri.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Vice President for Exploration Division MIND ID Wahyu Sunyoto memastikan bahwa Blok Wabu memiliki sumber daya emas yang sangat menjanjikan. Wahyu yakin, lantaran dirinya menjadi bagian dari tim eksplorasi awal Wabu pada tahun 1999 lalu.
Di beberapa titik, kandungan emasnya sangat tinggi hingga ada yang mencapai 72 gram per ton. Namun secara rata-rata, kadar emasnya sebesar 2,17 gram per ton. Secara total Blok Wabu memiliki sumber daya sebanyak 8,1 juta troy once (toz). "Ini terbukti memang ada (kandungan emas) sangat tinggi. Dan ini mempunyai up size potensial sangat besar," sebut Wahyu.
Menurut Wahyu, sejumlah survei sudah dilakukan sejak 1999, bahkan sudah ada pendataan demograsi di setiap lokasi. Sehingga, tambang emas yang berlokasi di Kabupaten Intan Jaya Papua ini sudah siap untuk proses konstruksi dan tahap penambangan selanjutnya.
Namun, baik Tri maupun Wahyu belum memberikan bocoran bagaimana rencana kerja dalam pengelolaan Blok Wabu. "Saat ini pemerintah memberi tugas kepada Antam untuk mengelola Wabu, maka kita tunggu saja proses selanjutnya," kata Wahyu.
Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Utama MIND ID Oria Petrus Moedak menceritakan proses penunjukkan ANTM dalam pengelolaan Blok Wabu. Orias menyampaikan, setelah menerima hasil penciutan wilayah PTFI yang kemudian dikembalikan kepada pemerintah pusat, Pemda Papua menginginkan pengelolaan Blok Wabu melalui kerjasama dengan BUMN .
Kemudian, Gubernur Papua juga telah mengirimkan surat kepada Kementerian BUMN dan MIND ID untuk mengajukan kerjasama dalam menggarap tambang emas tersebut.
"Struktur aturan kita begitu, Pemda menyerahkan wilayah yang masuk sebagai wilayah tambang kepada pemerintah pusat untuk dilakukan penetapan. Pemda juga sudah mengusulkan untuk kerjasama dengan MIND ID," kata Orias saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (29/9).
Mempertimbangkan komoditas tambang Blok Wabu yang merupakan emas, Menteri BUMN Erick Thohir menugaskan Antam untuk menggarapnya. "Sesuai arahan dari Pak Menteri BUMN , itu akan diserahkan kepada Antam karena memang Antam ahlinya kan dari dulu yang mengurus emas," sambung Orias.
Dia memang belum membeberkan bagaimana skema dan porsi kerjasama antara Pemda Papua dan Antam. Katanya, detail kerjasama masih dibahas bersama Pemda Papua. Sebagai gambaran, skema yang akan dipakai serupa dengan joint venture melalui Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) Papua dalam pembagian porsi saham di PTFI .
"Teknis (kerjasama) nanti kita bahas dengan Pak Gubernur. Ya kan kami sudah kerjasama dengan Pemda Papua dalam kepemilikan saham Freeport," jelas Orias.
Merujuk catatan Kontan.co.id, saat ini ANTM mengelola komoditas emas dari hulu ke hilir mulai dari aktivitas eksplorasi hingga penambangan, serta pengelolaan emas di pabrik pengolahan dan pemurnian logam mulia. Adapun, penambangan tambang emas ANTM saat ini ada di wilayah Pongkor dan Cibaliung. Saat ini kapasitas produksi dari tambang emas Antam ada dikisaran 2 ton per ton.
Khusus komoditas emas, ANTM melakukan eksplorasi di wilayah IUP Pongkor, serta tinjauan di beberapa daerah prospek seperti di wilayah Pegunungan Bintang, Papua dan Papandayan di Jawa Barat.
Dalam Laporan Tahunan tahun 2019, ANTM melakukan inisiasi aktivitas ekplorasi pada area IUP eksplorasi, di antaranya IUP Atlantis di daerah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua sebagai upaya untuk meningkatkan sumber daya emas.
ANTM juga tengah mengkaji opsi untuk melakukan akuisisi aset tambang emas yang memiliki profil dan potensi yang baik. Sepanjang tahun 2019, total cadangan bijih emas konsolidasian ANTM tercatat sebesar 3,44 juta dry metric ton (dmt) atau setara dengan 269,4 ribu troi ons (8,38 ton) logam emas.
Sedangkan sumber daya mineral emas konsolidasian ANTAM pada tahun 2019 tercatat sebesar 9,19 juta dmt atau setara dengan 1.205 ribu troi ons (37,48 ton) logam emas.

Sumber : KONTAN.CO.ID