Bos Bumi Minerals (BRMS) Ungkap Pemicu Lonjakan Pendapatan 250%
Wednesday, May 01, 2024       09:28 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Bumi Resources Minerals Tbk () mencetak pendapatan sebesar US$ 20,3 juta pada kuartal I-2024, melonjak 250% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar US$ 5,8 juta. Laba bersih melejit 77% menjadi US$ 3,7 juta dari US$ 2,1 juta.
Sepanjang kuartal I-2024, Bumi Minerals berhasil meningkatkan produksi emas hingga 278% menjadi 9.623 oz dari 2.546 oz pada kuartal I-2023. Harga jual rata-rata emas emiten berkode saham tersebut naik 10% menjadi US$ 2.083 per oz dari US$ 1.886 per oz.
"Ada dua alasan utama yang menyebabkan kinerja keuangan perusahaan semakin membaik. Pertama, produksi emas dari pabrik ke-2 di Palu terus mengalami kenaikan. Kedua, harga jual rata-rata emas terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kedua faktor ini berdampak positif terhadap kinerja keuangan ," kata Direktur Utama & Chief Executive Officer (CEO) Bumi Resources Minerals, Agus Projosasmito dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).
Bos Bumi Minerals (<div class=BRMS
) Ungkap Pemicu Lonjakan Pendapatan 250%" src="https://img.beritasatu.com/investor/2024/04/1714480422-676x480.webp" />
Sementara itu, Direktur & Chief Investor Relations Officer Bumi Resources Minerals, Herwin Hidayat menambahkan, terlepas dari volume bijih dalam tonase yang makin meningkat, kadar bijih yang diolah sepanjang kuartal I-2024 lebih rendah dibandingkan kadar bijih yang diproses pada tahun lalu. Meski demikian, kadar bijih yang diolah pada April 2024 meningkat cukup signifikan.
"Kami berharap kinerja produksi dan keuangan makin membaik pada kuartal II-2024," ujar Herwin.
Lebih Ekspansif
terbilang lebih ekspansif seiring peningkatan kapasitas produksi emas melalui pabrik baru. Salah satunya pabrik emas kedua via anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM), di Palu, Sulawesi Tengah.
"Pabrik emas CPM terletak di Poboya, hanya sekitar 45 menit dari bandara di Palu. Adapun tambang emas CPM terdiri atas enam blok dengan total konsesi pertambangan seluas 85.000 hektare (ha)," tulis analis BRI Danareksa Sekuritas, Christian Sitorus dalam ulasannya, belum lama ini.
Menurut dia, pabrik emas kedua tersebut dapat menghasilkan rata-rata 4.000 ton per hari dalam setiap tahunnya. Sedangkan pabrik emas pertama menghasilkan rata-rata 500 ton per hari. "Pabrik ketiga yang memiliki kapasitas serupa dengan pabrik kedua diharapkan mulai berproduksi pada kuartal IV-2024," ungkap Christian.
pun akan terus meningkatkan produksi emas di pabrik kedua pada 2024 menjadi 3.000-4.000 ton per hari. Perseroan didukung oleh fasilitas yang lengkap dalam proses produksinya.
Berdasarkan laporan terbaru, total sumber daya saat ini sebesar 11,8 juta oz, dengan kadar emas rata-rata 1,2 gr/ton. Total cadangan sebanyak 4,4 juta oz dan kadar emas rata-rata 1,6 gr/ton. Pabrik pengolahan di Poboya milik emiten Grup Bakrie tersebut memanfaatkan proses carbon in leach (CIL). Begitu juga nantinya di pabrik emas ketiga di Palu dan aset di Gorontalo.
Tahun ini, menargetkan total volume produksi emas sebanyak 35 ribu oz, naik 40% dari target produksi 2023 yang sebesar 20-25 ribu oz. Peningkatan produksi bersamaan dengan pergerakan harga emas yang diprediksi naik bakal mendongkrak laba bersih .

Sumber : investor.id

berita terbaru