Bos Perusahaan Gas Ini Buka Suara Sahamnya Digembok BEI
Friday, February 23, 2024       16:31 WIB

Jakarta, detikfinance - Saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk () telah dihentikan sementara perdagangan sahamnya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Penurunan harga kumulatif yang signifikan pada emiten distributor gas alam ini menjadi biang kerok suspensi saham diberikan.
Direktur Utama Andika Purwonugroho buka suara soal keputusan suspensi yang diberikan bursa efek. Pihaknya sendiri memahami keputusan ini karena memang harga saham perusahaan yang terus turun. Dia menyebut penurunan harga saham terjadi murni karena mekanisme pasar.
"Terkait dengan saham ya, pertama bahwa suspend yang terjadi memang itu adalah kewajiban bursa melihat perkembangan harga saham yang turun. Memang itu murni karena mekanismenya pasar yang terjadi," ungkap Andika dalam konferensi pers yang dilakukan di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2024).
"Karena yang terjadi di saham kami mekanismenya pure pasar, kami tidak bisa kontrol sepenuhnya," lanjutnya.
Andika melanjutkan pihaknya sendiri sejauh ini sudah 16 tahun berdiri sebagai perusahaan. Maka dari itu, dia mengimbau agar investor tetap mempercayai perusahaan untuk terus beroperasi dan meraih keuntungan.
"Kami harap kinerja saham kami long term karena dilihat story kami 16 tahun operasi, kami harap investor bisa melihat fundamental kami menarik ke depan. Kami juga akan kembangkan ke depan bisnis natural gas yang kebutuhannya membesar," kata Andika.
Proyek LNG Jadi Andalan
Andika melanjutkan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan pembangunan LNG Station berkapasitas 1,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), dengan nilai investasi mencapai Rp161,5 miliar. Groundbreaking diharapkan bisa dilakukan kuartal I tahun ini, dan konstruksi selesai di akhir tahun.
Andika meyakini, pada tahun pertama pasca beroperasinya LNG Station, nilai penjualan yang akan diperoleh bisa mencapai US$ 8,7 juta atau setara dengan Rp 135 miliar per tahun.
Dia memperkirakan, pendapatan pada tahun ini akan melambung 76,4% secara tahunan menjadi sekitar Rp 658 miliar, sedangkan laba bersih diproyeksikan melonjak 200,8% menjadi sekitar Rp 36,7 miliar karena proyek LNG.
Sementara itu, volume penjualan untuk sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 82.000.711 standar meter kubik (Sm3) atau setara dengan peningkatan 813% dibandingkan dengan volume penjualan di 2023 yang diperkirakan mencapai sebesar 45.235.193 Sm3.
"Peningkatan kinerja pada tahun ini juga melibatkan beberapa proyek CNG Station yang ada di Grobogan-jawa Tengah, Manyar-jawa Timur dan Majalengka-Jawa Barat," lanjut Andika.
(hal/kil)

Sumber : DETIK FINANCE