Bursa Asia Naik Tipis, Seiring The Fed Yang Akan Pangkas Suku Bunga
Thursday, June 06, 2019       10:41 WIB

Ipotnews - Pasar Asia mulai naik lebih tinggi pada Kamis, (6/6) seiring rasa percaya para investor di Wall Street terkait Federal Reserve, AS yang akan memangkas suku bunga. Tindakan Federal Reserve itu sekaligus untuk mengantisipasi perang dagang yang telah mengakibatkan nilai dollar AS merosot.
Seperti dikutip CNBC , Kamis (6/6) bursa Nekkei 225 Jepang naik tipis 20,789.14, sementara index Topix tergelincir sebesar 0.18%.
Untuk pasar Australia, ASX 200 juga mengalami kenaikan 0.35%, dihampir semua perdagangan saham. Sebelumnya untuk mengalami kenaikan sebesar 0.21% saja sangat berat bagi pasar saham Australia. Sedangkan untuk pasar saham Korea Selatan tidak ada aktifitas karena Kamis (6/6) merupakan hari libur.
Para analis menilai pasar sudah mulai bangkit setelah pimpinan The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa bank sentral AS akan menfokuskan perhatiannya pada pertumbuhan ekonomi domestik dan terus berusaha melakukan ''ekspansi yang berkesinambungan''.
''Pasar AS telah melakukan antisipasi melalui pemangkasan suku bunga dan berita baru dari Presiden Trump yang berniat melakukan dialog dengan Meksiko, telah menunjukkan progres kendati hanya sedikit,'' tulis para analis dari ANZ Research.
Seperti diketahui Presiden Trump yang gusar terhadap para imigran gelap Meksiko telah menerapkan pajak bea impor sebesar 5%. setelah upaya dialog antara AS-Meksiko mengalami kegagalan pada Rabu (5/6).
Pada perdagangan Kamis (6/6) indeks dollar AS kembali hijau pada 97.32, lebih rendah dari 98.00 pada perdagangan yang dicapai selama satu minggu ini.
Mata uang yen, diyakini aman dan diperdagangkan pada 108.27 per dolar, menguat sebesar 109.90 selama seminggu terakhir. Sementara dolar Australia, naik menjadi $0.6972, dari nilai semula sebesar $0.6920.
Tapi harga minyak kembali turun dan tidak sesuai ekspetasi karena Crude Oil Inventories, AS telah menurunkan harga sebesar 3.5% menjadi $51.68 per barel. Sehingga harga minyak dunia sesuai harga Brent telah ikut turun 2.2% menjadi $60.63 per barel. (winardi)

Sumber : Admin