Bursa Pagi: Asia Dibuka Melaju, Berpotensi Redam Tekanan Koreksi IHSG
Monday, July 13, 2020       07:51 WIB

Ipotnews -Mengawali pekan ketiga Juli, Senin (13/7), bursa saham Asia dibuka menguat, melanjutkan tren kenaikan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street akhir pekan lalu yang didukung berita positif tentang hasil uji klinis remdesivir buatan Gilead Sciences sebagai kandidat obat Covid-19. Indeks MSCI Asia ex-Jepang naik 0,24%.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan lonjakan indeks ASX 200, Australia sebesar 1,44%, di tengah kenaikan harga saham sektor perbankan. Saham Commonwealth Bank of Australia dan Westpac melesat lebih dari 2%. Indeks berlanjut melaju 1,17% (69,10 poin) ke posisi 5.988,30 pada pukul 8:15 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak melesat 1,55% (345,42 poin)ke level 22.636,23, setelah dibuka melompat 1,34%, dan Topix melejit 1,44%. Harga saham Softbank Group dan Fanuc juga melesat lebih dari 2%. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,6% dan berlanjut melonjak 1,07% menjadi 2.173,36.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik 0,47% (121,39 poin) menjadi 25.848,80 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,12% menjadi 3.379,39.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren kenaikan indeks di bursa saham Asia, setelah gagal mengakhiri pekan lalu dengan mencatatkan kenaikan, ditutup turun 0,43% menjadi 5.031. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,31% menjadi USD19,01.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih akan menghadapi tekanan koreksi di tengah gelombang  capital outflow . Sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya adanya potensi koreksi di area netral.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, klaim Gilead Sciences yang mengatakan remdesivir mampu mengurangi resiko kematian hingga 62% dibandingkan dengan pengobatan biasa dan kesiapan calon vaksin covid19 produksi BionTech untuk mendapat persejutuan di akhir tahun ini diprediksi akan menjadi sentiment positif untuk indeks. Sementara itu menguatnya beberaoa harga komoditas berpotensi menjadi tambahan katalis positif untuk indeks.
IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan  support  di level 4,990 dan  resistance  di level 5,070. Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy on Weakness). Support: Rp5,075, Resist: Rp5,275, (Buy on Weakness). Support: Rp3,030 Resist: Rp3,140, (Buy on Weakness). Support: Rp2,810 Resist: Rp2,900, (Buy). Support: Rp450 Resist: Rp500,
  • ETF: XPES (Buy on Weakness). Support: Rp342, Resist: Rp349, (Buy on Weakness). Support: Rp259, Resist: Rp265, (Buy on Weakness). Support: Rp900, Resist: Rp916.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, terangkat oleh sentimen positif hasil pengujian obat antivirus Gilead Sciences Inc untuk mengobati Covid-19,menenangkan kekhawatiran investor terhadap lonjakan rekor kasus Covid-19 di AS. Gilead Sciences mengungkapkan, uji kilinis kandidat obat Covid-19, remdesivir memperlihatkan perbaikan dengan mengurangi risiko kematian hingga 62% dan secara signifikan meningkatkan kondisi pasien COVID-19 yang sakit parah, harga sahamnya naik 2,2% AS mencatatkan rekor baru lonjakan kasus baru harian Covid19 lebih dari 60.500, beberapa negara bagian membatalkan rencana pelonggaran  lockdown .
Lonjakan saham keuangan ikut mendongkrak indeks. Indeks sektor keuangan S&P 500 naik 3,5%; saham Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co meningkat 5,5%, Citigroup Inc melonjak 6,5%. Harga saham Carnival Corp melambung 10,8% karena berencana untuk melanjutkan operasi secara bertahap. Saham Netflix melesat 8,1% setelah Goldman Sachs menaikkan target harga sahamnya. Secara mingguan Dow Jones dan S&P 500 naik 1% dan 1,8 % .Nasdaq melesat 4%. Indeks Volatilitas (VIX Index) turun 0,39 poin untuk pekan lalu. Data IBES dari Refinitiv memperkirakan laba emiten Indeks S&P 500 secara keseluruhan diperkirakan turun 40% pada kuartal kedua tahun ini.
  • Dow Jones Industrial Average melonjak 1,44% (369,21 poin) ke level 26.075,3.
  • S&P 500 melaju 1,05% (32,99 poin) ke posisi 3.185,04.
  • Nasdaq Composite meningkat 0,66% (69,69 poin) menjadi 10.617,44.

Bursa saham utama Eropa juga mengakhiri pekan lalu di zona hijau, ditopang rilis data ouput industri Italia dan Prancis yang mendorong ekspektasi pemulihan ekonomi. Output produksi Italia periode Mei naik 42,1% di dari bulan sebelumnya, hampir dua kali lipat dari perkiraan. Output sektor industri Prancis pada Mei lalu naik 19,6%, melebihi ekspektasi 15,1%. Fokus para pemodal juga tertuju ke pertemuan Bank Sentral Eropa dan pertemuan puncak Uni Eropa pekan ini dengan ekspektasi negara anggota akan menyetujui dana pemulihan virus korona senilai 750 miliar euro. Para investor menunggu periode rilis kinerja emiten kuartal kedua 2020, analis memperkirakan penurunan laba emiten dalam Indeks Stoxx 600 sebesar 53,9%.
Indeks STOXX 600 naik 0,88% menjadi 366,83, dipimpin lonjakan harga saham sektor otomotif. Harga saham jasa provider telekomunikasi Prancis, SES, dan teknologi pembayaran Inggris Network Intteernasional, melonjak 8% dan 7%.Saham Carlsberg, Denmark melonjak 6,4%, karena memperkirakan penurunan laba semester I yang lebih kecil dari perkiraan, setelah pasar utama China rebound selama kuartal II. Indeks STOXX 600 naik hanya 0,4% secara mingguan terhambat kekhawatiran penutupan kembali aktivitas bisnis. CEO BioNTech menyebutkan kandidat vaksin virus korona produksinya akan siap untuk disetujui pada Desember nanti.
  • DAX 30 Jerman melaju 1,15% (144,25 poin) ke posisi 12.633,71.
  • FTSE 100 Inggris naik 0,76% (45,79 poin) menjadi 6.095,41.
  • CAC 40 Prancis melonjak 1,34% (49,47 poin) ke level 19.767,48.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York menutup pekan lalu dengan melemah, di tengah harapan vaksin potensial untuk virus korona yang melebihi sentimen kekhawatiran tentang lonjakan infeksi Covid19 di AS dan di seluruh dunia. Indeks harga produsen AS secara tak terduga turun 0,2% pada Juni lalu, setelah rebound 0,4% pada Mei, menekan dolar. Indeks Dolar AS turun 0,05% menjadi 96,652, sekaligus membukukan penurunan terbesar secara mingguan dalam sebulan terakhir.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.13

0.0015

+0.13%

Poundsterling (GBP-USD)

1.2622

0.0016

+0.13%

Yen (USD-JPY)

106.93

-0.27

-0.25%

Yuan (USD-CNY)

6.9994

0.0052

+0.07%

Rupiah (USD-IDR)

14,435.00

40.00

+0.28%

Sumber : Bloomberg.com, 10/7/2020 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges akhir pekan lalu naik lebih dari 2%. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan terhadap minyak akan naik tahun ini, sebesar 400.000 bph menjadi 92,1 juta bph, dari prospek bulan lalu. Namun rekor kasus baru harian Covid19 di AS yang melebihi 60.500 kasus, menekan ekspektasi pemulihan konsumsi bahan bakar.
Harga minyak juga mendapat dukungan setelah data menunjukkan perusahaan-perusahaan energi AS memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi ke rekor terendah selama 10 pekan berturut-turut. Sejumlah data ekonomi, termasuk catatan tambahan gaji bulanan, menunjukkan kebangkitan dalam kegiatan bisnis AS pada Juni. Harga minyak WTI bergerak stagnan pada pekan lalu, sementara Brent naik sekitar 1% secara mingguan. Persediaan minyak mentah AS naik hampir 6 juta barel minggu lalu
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik 90 sen (2,2%) ke level USD 43,25 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik 93 sen (2,3%) menjadi USD 40,55 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange menutup pekan lalu dengan melemah, tertekan oleh kenaikan saham AS sehingga memangkas aliran dana ke emas. Namun secara mingguan, harga emas membukukan kenaikan mingguan lebih dari 1,4%, pekan kelima berturut-turut setelah melonjak menembus USD1.817,71 per ounce, level tertinggi dalam hampir sembilan tahun pada Rabu lalu. Saham AS menguat pada hari Jumat karena kabar positif dari uji klinis obat antivirus Gilead untuk mengobati Covid-19.
Membatasi penurunan harga emas batangan, imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun ke level terendah sejak akhir April. Harga logam mulia lainnya; perak sedikit berubah ke USD 18,66 per ounce, palladium naik 1,3 persen menjadi USD 1.968,01, dan platinum turun 1,9% menjadi USD 817,94.
  • Harga emas spot turun 0,3% menjadi USD1.797,89 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS turun 0,1% menjadi USD 1.801,9 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)