Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (18/9), dibuka mixed cenderung menguat, berusaha menjauh dari tren pergerakan indeks acuan di bursa saham Wall Street yang bervariasi cenderung mendatar. Pasar menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve, jelang akhir pekan ini.
Di Asia, investor mencermati rilis data ekonomi Jepang, sambil menunggu keputusan rapat Bank Indonesia dan Bank of Japan pekan ini.
Data ekspor dan impor Jepang naik 2,3% yoy dan 5,6% yoy pada Agustus lalu, di bawah estimasi pertumbuhan 13,4% dan 10%. Data pesanan mesin, Juli lalu, turun 0,1% mom, di bawah estimasi kenaikan 0,5%.
Bursa saham Korea Selatan dan Hongkong hari ini libur, bursa saham China hari ini kan dibuka kembali.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan tipis indeks ASX 200, Australia sebesar 0,09%. Indeks berlanjut menguat 0,13% (10,5 poin) menjadi 8.151,4 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Nikkei 225, Jepang dibuka melonjak 1,22%, dan Topix meningkat 0,9%. Nikkei berlanjut meningkat 0,76% (274,49 poin) ke 36.477,71.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berpeluang malnjutkan kenaikan menembus 7.850, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan menuat 0,25% menjadi 7.831. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melaju 1,07% ke USD22,66.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi menanjak didukung aksi beli investor asing, namun rawan terkoreksi. Secara teknikal, indeks berpeluang melanjutkan kenaikan, namun perlu diwaspadai jika tak kunjung mampu menembus 7.850.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup cenderung mendatar. Investor bersiap untuk pemotongan suku bunga The Fed, yang pertama dalam empat setengah tahun. Rilis data ekonomi terbaru meredakan kekhawatiran akan perlambatan tajam dalam ekonomi AS. Penjualan eceran meningkat secara tak terduga sepanjang Agustus. Penurunan penerimaan dealer mobil diimbangi kekuatan pembelian daring, yang memperlihatkan ekonomi berada di posisi yang kokoh selama sebagian besar kuartal III.
Indeks Russell 2000 yang melacak saham berkapitalisasi kecil meningkat 0,74%. Saham sektor energi melonjak 1,41%, menjadi sektor berkinerja terbaik dari 11 sektor utama S&P, didorong lonjakan harga minyak mentah. Saham healthcare menjadi yang terburuk, merosot 1,01%. Saham Microsoft meningkat 0,88%, menjadi pendorong terbesar bagi S&P 500. Intel dan Amazon.com melompat 2,68% dan 1,08%.
- Dow Jones Industrial Average berkurang 0,04% (-15,90 poin) di 41.606,18.
- S&P 500 naik tipis 0,03% (1,49 poin) di 5.634,58.
- Nasdaq Composite naik 0,20% (35,93 poin) jadi 17.628,06.
Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup meningkat tajam. Pasar global tetap optimistis terhadap prospek pemotongan suku bunga The Fed pekan ini. Pasar sekarang memperkirakan peluang 61% penurunan suku bunga 50 bps. Tapi Morgan Stanley dan Deutsche Bank terus memperkirakan The Fed akan memulai pelonggaran kebijakannya dengan 25 bps. Indeks sentimen bisnis investor Jerman dari lembaga riset ZEW memburuk melebihi ekspektasi pada September, turun 3,6 poin dari 19,2 pada Agustus.
Indeks STOXX 600 naik 0,4% menjadi 517,19, dan sebagian besar bursa lokal mencatat kenaikan. Saham sektor ritel memimpin kenaikan STOXX, dengan melompat 2,8%. Saham Kingfisher yang melambung 11,2%. Ryanair melejit 6,1%. Subindeks travel and leisure , yang menaungi sebagian besar maskapai penerbangan Eropa melonjak 2,2%. Saham Leonardo, Rheinmetall, BAE Systems, dan Kongsberg Gruppen berguguran. Indeks saham kedirgantaraan dan pertahanan anjlok 1,8%.
- DAX 40 Jerman naik 0,5% (92,97 poin) menjadi 18.726,08.
- FTSE 100 Inggris bertambah 0,38% (31,42 poin) ke 8.309,86.
- CAC Prancis meningkat 0,51% (37,98 poin) menjadi 7.487,42.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat. Rilis data penjualan ritel AS mendukung pemotongan suku bunga pertama The Fed, setelah empat tahun lebih, yang kurang agresif,. Penjualan ritel AS secara tak terduga naik 0,1% pada Agustus, mengindikasikan ekonomi tetap kokoh pada sebagian besar kuartal III. Inventori bisnis AS, komponen utama PDB, naiklebih baik dari ekspektasi sebesar 0,3% pada Juli, sementara produksi pabrik rebound pada Agustus.
FOMC akan memberikan keputusan suku bunganya pada akhir pertemuan Rabu setelah itu Chairman Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers. Bank of England dan Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dalam rapat kebijakan Kamis dan Jumat. Dolar menguat terhadap poundsterling, yen dan euro. Indeks Dolar (Indeks DXY) menguat 0,19% menjadi 100,90.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.1119 | 0.0005 | +0.05% | 7:15 PM |
Yen (USD-JPY) | 142.01 | -0.400 | -0.28% | 7:15 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3163 | 0.0002 | +0.02% | 7:16 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 15,335 | -66.500 | -0.43% | 3:52 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.0972 | -0.0205 | -0.29% | 9/13/2024 |
Sumber : Bloomberg.com, 17/9/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi berakhir melonjak. Gangguan pasokan meningkat dan trader berspekulasi permintaan akan tumbuh jika The Fed menurunkan biaya pinjaman pekan ini. Lebih dari 12% output minyak mentah dari Teluk Meksiko AS berhenti beroperasi setelah Badai Francine minggu lalu. Stok minyak mentah AS kemungkinan turun sekitar 500.000 barel pada pekan lalu.
American Petroleum Association akan merilis estimasinya Selasa petang, diikuti laporan resmi Badan Informasi Energi Amerika, Rabu pagi waktu setempat. Harga terus mendapat dukungan dari gangguan pasokan di Libya. Keretakan antar faksi untuk mendapatkan kendali bank sentral menyebabkan output dan ekspor minyak yang lebih rendah. Ekspor minyak mentah Libya melejit tiga kali lipat minggu lalu menjadi sekitar 550.000 bph, namun masih setengah dari ekspor bulan lalu
- Harga WTI berjangka melonjak USD1,10 (1,6%) ke USD71,41 per barel.
- Harga Brent berjangka meningkat 95 sen (1,3%)ke USD73,70 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melemah. Dolar dan imbal hasil US Treasury menguat, ketika trader bersiap menghadapi kemungkinan keputusan pemangkasan suku bunga The Fed pekan ini. Rilis data penjualan ritel AS yang secara tak terduga meningkat sepanjang Agustus, yang menunjukkan ekonomi tetap kokoh selama sebagian besar kuartal III, namun tidak mendukung harga emas.
Pasar keuangan memperkirakan peluang yang lebih besar bahwa the Fed akan bertindak lebih agresif. Pasar sekarang memperkirakan peluang pemangkasan 50 bps sebesar 63% dari 34% seminggu lalu, menurut FedWatch Tool CME Group. Goldman Sachs menegaskan kembali rekomendasi long position pada emas dan target harga USD2.700 per ounce pada awal 2025. Harga perak spot berkurang 0,2% jadi USD30,71 per ounce, platinum bertambah 0,2% jadi USD982,30, paladium melesat 3,5% ke USD1.113,94.
- Harga emas di pasar spot turun 0,5% ke USD2.569,43 per ounce.
- Harga emas berjangka AS susut 0,6% ke USD2.592,40 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)