Bursa Pagi: Global-Regional Bergerak Turun, Koreksi IHSG Berpotensi Berlanjut
Wednesday, August 21, 2019       08:37 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (21/8), dibuka melemah melanjutkan tren penurunan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street seiring dengan turunnya kembali imbal hasil US Treasury 10 tahun yang membangkitkan kekhawatiran resesi. Pasar menunggu "petunjuk" dari simposium bank sentral di Jackson Hole, Kamis besok.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan penurunan tajam imdeks ASX 200, Australia sebesar 0,76%,terseret kejatuhan harga saham sektor keuangan sebesar 0,7%. Indeks berlanjut anjlok 1,01% (-66,00 poin) ke level 6.479,00 pada pukul 8:25 WIB. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melemah 0,11% dan berlanjut di posisi 1.962,39.
Pada jam yang sama, indeks Nikkei 225, Jepang bergerak turun 0,59% (-121,52 poin) menjadi 20.555,70, setelah dibuka menyusut 0,57%, dan Topix merosot 0,79%. Harga saham sektor otomotif melemah di tengah kemerosotan harga saham Nisaan sebesar 1,37% dan Mazda Motor 2,41%. Saham Softbank Group anjlok 2,57%.
Indeks Hang Seng, Hongkong juga dibuka turun 0,27% (71,00 poin) menjadi 26.160,54 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China dibuka melemah 0,16% di posisi 2.875,47.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren penurunan indeks acuan dibursa saham global dan regional, setelah gagal membukukan kenaikan dalam sesi perdagangan kemarin dan ditutup melemah 0,02% di posisi 6.295.Investor asing membukukan penjualan bersih Rp286,70 miliar.
Sejumlah analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan kembali menghadapi tekanan  bearish  dengan berusaha menggeser level  support.  Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi koreksi, memasuki area jenuh beli.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, kekhawatiran investor akan melambatnya ekonomi global seiring dengan turunnya  yield  obligasi Amerika tenor 10 tahun serta sikap hati-hati investor menjelang rilisrisalah The Fed pada pertemuan bulan Juli lalu diprediksi akan menjadi sentimen negatif.
Selain itu melemahnya nilai tukar rupiah dan terkoreksinya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, nikel dan batu bara juga diprediksi akan menambah katalis negatif di pasar. IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya dengan  support  di level 6.265 dan resistance  di level 6.320.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antaralain;
  • Saham: (Buy, Support: Rp2.300, Resist: Rp2.400), (Buy, Support: Rp3.190, Resist: Rp3.310), (Buy, Support: Rp6.200, Resist: Rp6.600), (Buy, Support: Rp1.245, Resist : Rp1.285)
  • ETF: XMTS ( SELL , Support: Rp511, Resist: Rp515), (Buy, Support: Rp490, Resist: Rp495), (Buy, Support: Rp554, Resist: Rp558).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir suram. Indeks saham acuan tenggelam di zona merah sepanjang sesi perdagangan menghentikan kenaikan tiga sesi beruntun, meskipun sudah berhasil pulih dari kejatuhan pekan lalu. Kegelisahan seputar pertumbuhan ekonomi global dan perang perdagangan AS-Chin kembali menghantui pasar, karena Presiden AS Donald Trump sekali lagi mengatakan tidak siap untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan China. Imbal hasil US Treasury 10 tahun turun 5 basis poin menjadi 1,54%.
Saham Home Depot melonjak 4,4% karena laporan laba yang lebih baik dari perkiraan, namun dengan kekhawatiran bahwa penerapan tarif bisa menekan belanja konsumen dan memangkas prospek pendapatan. Saham produsen  chip , yang sensitif terhadap berita perdagangan, berguguran. Micron Technology dan Advanced Micro Devices anjlok 1,7% dan 2,4%, dan Netflix terperosok 3,4%. Saham perbankan seperti Citigroup, Bank of America dan J.P. Morgan Chase juga turun karena pelemahan imbal hasil US Treasury.
  • Dow Jones Industrial Average melorot 0,66% (-173,35 poin) menjadi 25.962,44.
  • S&P 500 anjlok 0,79% (-23,14 poin) ke posisi 2.900,51.
  • Nasdaq Composite merosot 0,68% (-54,25 poin) ke level 7.948,56.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,40% menjadi USD24,63.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir melemah, karena optimisme atas harapan stimulus ekonomi melemah dan investor menunggu lebih banyak panduan dari bank sentral. Indeks bergerak turun setelah Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan akan mengundurkan diri, sehingga berpotensi membuka jalan bagi pemerintah koalisi yang baru. Indeks STOXX 600 yang naik di awal perdagangan ditutup turun 0,68% menjadi 371,30, bursa saham Madrid IBEX , memimpin kejatuhan. Investor menunggu simposium Jackson Hole, Kamis, di mana Chairman Federal Reserve Jerome Powell dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan berpidato.
Saham perbankan yang sensitif dengan suku bunga membebani sebagian besar indeks acuan, karena imbal hasil obligasi zona euro jatuh kembali ke rekor terendah. Sektor pertambangan dasar merosot lebih dari 1% setelah BHP mengatakan bahwa tantangan besar terhadap pertumbuhan global dapat menekan permintaan bijih besi dan tembaga. Saham Pandora, produsen perhiasan asal Denmark, melonjak lebih dari 10% meski laba kuartal kedua mencatatkan penurunan. Saham Proximus, perusahaan telekomunikasi terbesar Belgia terjungkal 6%, karena Goldman Sachs merekomendasikan jual.
  • FTSE 100 London terperosok 0,90% (-64,65 poin) ke level 7.125,00.
  • DAX 30 Frankfurt turun 0,55% (-64,19 poin) menjadi 11.651,18.
  • CAC 40 Paris menyusut 0,50% (-26,92 poin) ke posisi 5.344,64.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir melemah, sejalan dengan penurunan imbal hasil US Treasury. Investor menunggu sinyal langkah-langkah The Fed dan bank sentral lainnya untuk mengurangi kekhawatiran resesi dalam simposium bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, Kamis besok. "Jika The Fed bernada  dovish,  yield US Treasury dan dolar akan jatuh; jika  hawkish , aset  safe haven  akan reli," tulis riset Scotiabank.
Kurva  yield  US Treasury 2-tahun dan 10-tahun, bergerak lebih curam pada sesi Selasa, menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya inversi imbal hasil. Indeks dolar, ukuran  greenback  terhadap enam mata uang negara maju turun 0,16% menjadi 98,19.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1098

-0.0002

-0.02%

7:26 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2164

-0.0006

-0.05%

7:26 PM

Yen (USD-JPY)

106.26

0.03

+0.03%

7:27 PM

Yuan (USD-CNY)

7.0605

0.0098

+0.14%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,267.50

30.00

+0.21%

4:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 20/8/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak menguat di tengah optimisme meredanya sengketa perdagangan AS-China dan harapan negara-negara ekonomi besar bakal mengambil langkah-langkah stimulus untuk menangkal kemungkinan perlambatan ekonomi. Washington mengatakan akan memperpanjang izin Huawei Technologies untuk membeli komponen dari perusahaan AS, menandakan sedikit pelunakan dari konflik perdagangan antara dua negara.
Namun harga minyak WTI berbalik melemah dalam perdagangan pasca- settlement  setelah Presiden Donald Trump mengatakan tidak siap untuk membuat kesepakatan perdagangan dengan China. OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global pada 2019 sebesar 40.000 barel per hari (bph) menjadi 1,10 juta bph dan mengindikasikan pasar bakal mengalami sedikit surplus pada 2020, sehingga membebani laju harga minyak. Para pedagang juga mengamati sinyal ketegangan di Timur Tengah setelah AS menyayangkan pembebasan kapal tanker Iran, dan memperingatkan Yunani dan pelabuhan-pelabuhan Mediterania agar tidak membantu kapal Iran.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik 3 sen menjadi USD59,77 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik 11 sen menjadi USD56,10 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi juga ditutup menguat, kembali ke atas level USD1.500, karena penurunan imbal hasil AS. Pasar mengekspektasikan sinyal kebijakan moneter yang lebih longgar untuk mengatasi kekhawatiran perlambatan global dari bank-bank sentral global di simposium Jackson Hole, Kamis besok. Analis mengatakan, jika mereka (The Fed) berbicara tentang pemotongan suku bunga lebih lanjut untuk sisa tahun ini, emas akan terus melesat, tetapi jika mereka mengatakan 'tunggu dan lihat', emas mungkin akan dilanda aksi jual. Sementara itu, harga palladium naik 1,3% menjadi USD1.491,88 per ounce, harga perak naik 1,9% menjadi USD17,17, dan platinum cendrung datar di di posisi USD850 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,72% menjadi USD1.505,26 per ounce.
  • Harga emas berjangka naik 0,35% menjadi USD1.516,8 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)