Bursa Pagi: Global-Regional Berguguran, IHSG Dibayangi Tekanan Penurunan
Tuesday, September 21, 2021       08:34 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (21/9), dibuka melemah, melanjutkan tren kejatuhan harga saham di bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Pasar dibayangi kekhawatiran dampak masalah solvablitas raksasa properti China Evergrande Group, dan investor menunggu rapat kebijakan dua hari Federal Reserve, mulai hari ini.
Indeks MSCI Asia-Pasifik turun 0,21%. Bursa saham China dan Korea Selatan hari ini libur.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,3%. Indeks berlanjut menyusut 0,26% (-18,9 poin) menjadi 7.229.3.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang terperosok 1,99% (-606,17 poin) ke level 29.893,88, setelah dibuka anjlok 1,92% dan Topix menukik 1,91%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menyusut 0,96% (-231,98 poin) ke posisi 23.867,16 pada pukul 8:40 WIB.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang menurun tajam, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melorot 0,93% ke posisi 6.076. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange merosot 1,18% ke level USD21,01.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, pelemahan bursa saham Wall Street yang dipicu oleh beberapa faktor diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu turunnya sebagian besar harga komoditas berpeluang menjadi tambahan sentimen negatif.
IHSG diprediksi akan bergerak melemah dengan  support  di level 6,020 dan  resistance  di level 6,130. Beberapa ekuitas yang dicermati antara lain;
  • Saham : (Buy). Support: Rp20,275, Resist: Rp20,875, (Buy on Weakness). Support: Rp2,330, Resist: Rp2,410, (Buy on Weakness). Support: Rp1,060, Resist: Rp1,085, (Buy on Weakness). Support: Rp2,250, Resist: Rp2,340.
  • ETF : XMTS (Buy on Weakness). Support Rp404, Resist: Rp415, XPLC (Buy on Weakness). Support: Rp408, Resist: Rp416, (Buy on Weakness). Support: Rp425, Resist: Rp436.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup melemah dalam aksi jual yang meluas. S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan persentase penurunan harian terbesar sejak Mei. Ketakutan akan dampak potensi keruntuhan Evergrande China mendorong investor keluar dari ekuitas. Investor juga waspada jelang rapat kebijakan The Fed pekan ini. Indeks volatilitas CBOE melonjak ke atas level 28, tertinggi sejak Mei. Semua 11 sektor utama S&P 500 memerah. Indeks saham energi anjlok hingga 3%, dan keuangan terperosok 2,9%.
Saham perusahaan minyak; APA, Occidental Petroleum dan Devon Energy, rontok lebih dari 5%. Ford rontok lebih dari 5%. General Motors dan Boeing drop 3,8% dan 1,8%. Produsen baja Nucor longsor 7,6%. Saham Microsoft, Alphabet, Amazon, Apple, Facebook, dan Tesla berguguran. Sebagian besar saham maskapai penerbangan meningkat setelah AS mengumumkan akan melonggarkan pembatasan perjalanan pada November, dari sejumlah negara.
  • Dow Jones Industrial Average anjlok 1,78% (-614,41 poin) ke posisi 33.970,47.
  • S&P 500 terperosok 1,70% (-75,26 poin) menjadi 4.357,73.
  • Nasdaq Composite terjungkal 2,19% (-330,07 poin) ke level 14.713,90.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup menurun tajam. Sentimen pasar terguncang oleh kekhawatiran seputar kejatuhan raksasa pengembang properti China, Evergrande Group. Pasar global juga gelisah menjelang rapat The Fed mulai Selasa ini. Chairman The Fed Jerome Powell telah mengatakan  tapering  bisa terjadi tahun ini tetapi investor menunggu lebih spesifik, setelah data ekonomi AS yang bervariasi.
Bursa saham global berguguran, bulan September secara tradisional merupakan bulan yang lemah untuk pasar. Indeks STOXX 600 anjlok 1,67% menjadi 454,12. Saham perbankan Eropa rontok 4,1%, terburuk sepanjang tahun ini. Saham Prudential terjungkal 8,4% setelah mengumumkan penjualan saham Hong Kong. AstraZeneca melambung 6,2% setelah mengumumkan hasil uji yang menjanjikan untuk obat kanker payudara.
  • DAX 30 Jerman jatuh 2,31% (-358,11 poin) ke level 15.132,06.
  • FTSE 100 Inggris merosot 0,86% (-59,73 poin) menjadi 6.903,91.
  • CAC 40 Prancis anjlok 1,74% (-114,38 poin) ke posisi 6.455,81.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir menguat. Investor memindahan dananya ke mata uang safe haven di tengah kejatuhan bursa saham global. Kekhawatiran dampak masalah solvabilitas raksasa pengembang properti Evergrande China menghantui pasar keuangan. Regulator China memperingatkan kebangkrutan Evergrande dapat memicu risiko yang lebih luas dalam sistem keuangan negara tersebut
Batas waktu pembayaran bunga salah satu obligasi Evergrande senilai USD83,5 juta akan jatuh tempo Kamis depan, dan perusahaan itu memiliki kewajiban USD305 miliar. Dolar juga menguat di tengah ekspektasi The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan tahun ini. Beberapa bank sentral di seluruh dunia akan mengadakan rapat kebijakan pekan ini. Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran  greenback   terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik 0,09% ke kisaran 93,276
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1726

0.00

0.00%

7:15 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3658

0.0001

+0.01%

7:15 PM

Yen (USD-JPY)

109.39

-0.05

-0.05%

7:15 PM

Yuan (USD-CNY)

6.4661

0.0085

+0.13%

9/17/202

Rupiah (USD-IDR)

14,242.50

20.00

+0.14%

3:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 20/9/2021 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari ditutup menurun tajam. Investor menghindari risiko, menekan pasar saham dan mendorong dolar AS. Dolar sebagai  safe-haven  melesat karena kekhawatiran tentang solvabilitas pengembang properti China, Evergrande, menakuti pasar ekuitas. Investor juga bersiap menghadapi kemungkinan  tapering  The Fed. Harga minyak mendapat dukungan dari tanda-tanda bahwa sebagian produksi di kawasan Teluk AS akan tetap  offline .
Hingga Jumat lalu, sekitar 23% atau 422.078 bph produksi minyak mentah perusahaan migas AS masih  offline.  Royal Dutch Shell memperkirakan instalasi minyaknya di Teluk Meksiko akan  offline  untuk perbaikan hingga akhir 2021. Analis memperkirakan produksi yang hilang dari Teluk Meksiko AS berkisar antara 200.000 hingga 250.000 bph selama beberapa bulan. Teluk menyumbang sekitar 16% produksi minyak AS atau 1,8 juta bph.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun USD1,42 (-1,9%) menjadi USD73,92 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun USD1,68 (-2,3%)menjadi USD70,29 per barel

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup menguat, karena kekhawatiran tentang solvabilitas kelompok properti China, Evergrande, memicu pelarian ke aset  safe-haven.  Kenaikan harga emas dibatasi oleh keperkasaan dolar menjelang rapat kebijakan Federal Reserve. Komite Pasar Terbuka The Fed akan bertemu selama dua hari pada 21-22 September.
Harga logam berharga lainnya; perak turun 0,7% menjadi USD22,23 per ounce, platinum anjlok 3,5% menjadi USD908,52 per ounce, dan paladium anjlok 6,4% menjadi USD1.888,24 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi USD1.762,66 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik 0,8% menjadi USD1.765,40 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)