Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (23/4), dibuka menguat, melanjutkan kenaikan indeks pada penutupan sesi sebelumnya, dan didukung kenaikan indeks acuan pada penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street.
Investor akan mencermati rilis kilasan aktivitas bisnis Australia, Jepang dan India hari ini. Indeks PMI Australia dari S&P Global pada April berada di posisi 53,6, naik dari 53,3 di Maret lalu.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,32%. Indeks berlanjut naik 0,49% ( 37,8 poin) ke7.687 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka menguat 0,2% dan Kosdaq naik 0,62%. Kospi berlanjut menguat 0,28% menjadi 2.636,84.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bertambah 0,52% (195,51 poin) ke posisi 37.634,51, setelah dibuka meningkat 0,8% dan Topix naik 0,66%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melaju 1,02% (167,7 poin) ke level 16.679,39 pada pukul 8:40 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,2% di posisi 3.038,61.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berpeluang menguat, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melemah 0,19% menjadi 7.073. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange turun 0,36% menjadi USD20,70.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpeluang mengalami  technical rebound  menuju level  resistance  terdekat. Secara teknikal pergerakan indeks telah mendekati akhir gelombang penurunan untuk kembali ke atas lebel 7.100. Namun indeks masih rawan mengalami koreksi jika digadpakan pada sentimen negatif yang menekan laju indeks.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, IHSG tertahan dan berhasil rebound di MA200 pada sesi perdagangan kemarin.Rebound pada saham big banks merupakan indikasi munculnya  demand  ditengah koreksi yang terjadi.
Selama tidak membentuk low baru, maka IHSG cenderung  sideways  dan meredam koreksi yang terjadi. IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan rentang support 7.030 dan resistance 7.160.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir di zona hijau. Investor mencermati laporan keuangan kuartalan emiten besar sebagai gambaran kesehatan perekonomian AS. Pasar juga menunggu rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) periode Maret, pekan ini. Pasar uang memperkirakan pemotongan suku bunga hanya sekitar 41 bps tahun ini, turun dari sekitar 150 bps pada awal 2024, menurut data LSEG .
Seluruh 11 sektor S&P 500 menguat, dipimpin kenaikan saham teknologi dan keuangan.
Saham-saham  Magnificent Seven , seperti Tesla, Meta Platforms, Alphabet dan Microsoft akan merilis laporan keuangan pekan ini. Saham Alphabet, Amazon.com dan Apple melaju antara 0,5% dan 1,5%. Nvidia melejit 4,4%. Tapi Tesla ambles 3,4%. Cardinal Health terjungkal 5%.

• Dow Jones Industrial Average naik 0,67% (253,58 poin) ke 38.239,98
• S&P 500 meningkat 0,87% (43,37 poin) ke posisi 5.010,60.
• Nasdaq Composite melaju 1,11% (169,30 poin) ke level 15.451,31.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup lebih tinggi. Pasar regional utama Eropa, kecuali Italia, menghijau. Ketegangan di Timur Tengah mereda dan investor menunggu laporan keuangan dari perbankan Eropa dan raksasa teknologi AS pekan ini. Laporan keuangan dari perbankan Eropa akan menjadi sorotan minggu ini karena investor cenderung mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai apakah suku bunga yang lebih tinggi masih akan meningkatkan keuntungan.
Indeks STOXX 600 naik 0,6% menjadi 502,31. Saham-saham  blue-chips  Inggris mendekati level rekor didukung kenaikan harga logam dan pelemahan poundsterling. Secara keseluruhan, laba kuartalan perusahaan STOXX 600 diperkirakan anjlok 12,1% dibandingkan tahun lalu, menurut data LSEG . Saham perusahaan minyak Portugal, Galp, melambung 20,6%. Saham produsen kereta api Prancis, Alstom melonjak 2,3% Embracer, Swedia melejit 8,6%. Iveco merosot 2,2%.

• FTSE 100 Inggris melonjak 1,62% (128,02 poin) ke level 8.023,87.
• DAX 40 Jerman meningkat 0,7% (123,44 poin) ke posisi 17.860,80.
• CAC 20 Prancis naik 0,22% (17,95 poin) menjadi 8.040,36.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York ditutup menguat. Dolar AS melesat ke level tertinggi 34 tahun terhadap yen. Investor mencermati isyarat dari suku bunga The Fed yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama. Namun investor tetap waspada terhadap tanda-tanda intervensi yen, menjelang pertemuan kebijakan Bank of Japan (BoJ) Jumat nanti. Indeks Dolar AS (Indeks DXY) sedikit lebih tinggi menjadi 106,13.
Pasar juga akan mencermati rilis PDB AS kuartal I, Kamis lusa, dan indeks pengeluaran harga konsumsi pribadi (PCE), sehari kemudian. Pasar memperkirakan kenaikan sebesar 0,3% pada Maret, tidak berubah dari bulan sebelumnya, dan peningkatan tahunan 2,6%, dari 2,5% di Februari. Pekan lalu, indeks volatilitas mata uang Deutsche Bank mencapai 7,18, level tertinggi sejak Februari, seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Indeks volatilitas mingguan naik 9,7%, terbesar sejak Juni 2023.
Kurs spot dolar

Currency	Value	Change	% Change	Time (ET)
Euro (EUR-USD)	1.0653	-0.0002	-0.02%	7:14 PM
Yen (USD-JPY)	154.80	-0.0500	-0.03%	7:13 PM
Poundsterling (GBP-USD)	1.2349	-0.0001	-0.01%	7:13 PM
Rupiah (USD-IDR)	16,237	-23.00	-0.14%	3:33 AM
Yuan (USD-CNY)	7.2436	0.0043	+0.06%	2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, /2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup melemah. Trader lebih fokus pada fundamental pasar, dengan sedikit melihat risiko jangka pendek bahwa konflik Timur Tengah akan berdampak pada pasokan. Beberapa analis mengatakan, pasar melihat keseimbangan pasokan-permintaan yang semakin ketat dalam beberapa bulan mendatang. Ekspektasinya adalah pasar akan memperketat pasokan pada musim panas ini.
Kapasitas cadangan yang tinggi di beberapa negara penghasil minyak diperkirakan dapat mengkompensasi gangguan pasokan. Kekhawatiran ekonomi kembali menjadi faktor  bearish  di pasar minyak mentah, dengan harga berada di bawah tekanan karena lonjakan dalam persediaan AS dan kebijakan the Fed yang  hawkish  menyebabkan dolar menguat.

• Harga Brent berjangka turun 29 sen (-0,33%) ke USD87,00 per barel.
• Harga WTI berjangka turun 29 sen (-0,35%) jadi USD82,85 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup tersungkur lebih dari 2%. Meredanya kekhawatiran atas konflik Timur Tengah yang lebih luas, mendorong investor untuk mengurangi pembelian  safe-haven  dan memilih aset berisiko seperti ekuitas. Teheran meremehkan serangan drone Israel yang diperkirakan bertujuan untuk mencegah eskalasi ketegangan.
Investor sekarang menunggu rilis laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, Jumat nanti, untuk mendapatkan petunjuk prospek penurunan suku bunga AS. Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, Jumat, mengatakan kemajuan dalam menurunkan inflasi telah "terhenti" tahun ini. Harga logam berharga lainnya; harga perak di pasar spot rontok 5% ke level USD27,22 per ounce, platinum merosot 0,9% ke USD923,55 dan paladium anjlok 1,3% ke posisi USD1.013,25.

• Harga emas di pasar spot anjlok 2,5% ke USD2.330,51 per ounce.
• Harga emas berjangka AS ambles 2,8% ke USD2.346,4 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)